Perbaikan Cisomang Tuntas Akhir Maret

KABAR gembira bertiup dari Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi). Seperti diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik, perbaikan jembatan Cisomang, yang berada di Km 100+700, diperkirakan tuntas akhir bulan ini. “Hasil evaluasi Komite Pengawas Jembatan dan Jalan Tol, perbaikan Jembatan Cisomang bisa selesai akhir Maret dan langsung akan diuji coba. Setelah itu, jembatan ini bisa dilalui semua kendaraan, termasuk truk bertonase besar,” paparnya di Bandung, Jawa Barat,

Namun, ia mengakui pengawasan akan tetap dilakukan terhadap jembatan ini. Penyebabnya, potensi bencana di tapak jembatan itu cukup tinggi akibat gerakan tanah.
Pergeseran salah satu kaki fondasi Jembatan Cisomang diketahui pada akhir Desember 2016 lalu. Kendaraan besar seperti bus dan truk pun dilarang lewat dan diarahkan ke jalan arteri nasional di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Kemacetan pun terus terjadi di jalan itu. Warga juga mengeluhkan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Perbaikan terus dilakukan dan pada 23 Februari lalu bus sudah boleh melewati jembatan itu. Meski hanya truk yang masih harus menggunakan jalan arteri, kepadatan dan kemacetan juga belum hilang dari jalan arteri.

“Pengalihan ke jalan arteri Purwakarta-Bandung menimbulkan kemacetan. Jalan arteri itu memang tidak disiapkan untuk menampung kendaraan besar,” lanjut Dedi Taufik.

Jalan layang Brebes
Di Jawa Tengah, kendaraan berat dilarang melintas di jalur tengah penghubung antara jalur selatan dan pantura mulai Ajibarang, Banyumas, hingga Brebes, Jawa Tengah. Penyebabnya, di Brebes sedang ada pembangunan jalan layang. “Kami sudah memasang rambu larangan supaya kendaraan tidak melintas di jalur tengah. Kendaraan berat dengan bobot 8 ton atau panjang lebih dari 9 meter tidak boleh lewat,” kata Kepala Seksi Rekayasa dan Prasarana, Dinas Perhubungan Banyumas, R Hermawan.

Rambu larangan sudah dipasang di kawasan strategis dan pasti diketahui para pengemudi dari dua arah. Kendaraan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah diarahkan ke jalur selatan. “Selain lewat Bandung, mereka bisa lewat Semarang untuk menuju Jakarta,” tandas Hermawan.

Kondisi infrastruktur jalan yang tidak memadai membuat aktivitas warga di Kota Sukabumi, Jawa Barat, terganggu. Warga di Jalan Pembangunan, Cibeureum, misalnya, mengaku terganggu karena debu saat kemarau atau jalan licin saat hujan. “Kami berharap Pemprov Jawa Barat segera memperbaiki jalan provinsi ini karena aktivitas warga jadi sangat terganggu akibat jalan rusak,” keluh Abdullah, 65, warga.

Sementara itu, di Sumatra Barat, pemerintah provinsi menyiapkan anggaran Rp32 miliar untuk pemeliharaan jalan. Selain antisipasi jalan mudik Lebaran, pemeliharaan dilakukan di jalur trek Tour de Singkarak. “Yang jadi prioritas ialah ruas Sumatra Barat-Riau yang rusak akibat banjir dan longsor. Kami juga berkonsentrasi memperbaiki jalur alternatif ruas Sicincin-Malalak, penghubung Padang-Bukittinggi-Payakumbuh-Riau,” papar Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat Sumatra Barat, Dedi Rinaldi. (LD/BB/YH/YK/DY/N-2)