Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
INI mungkin pengucapan dua kalimat syahadat terbesar pertama kali di Indonesia yang dilakukan oleh warga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba yang berasal dari pedalaman Provinsi Jambi.
Sebanyak 181 warga SAD yang belum memiliki agama itu terdiri atas dewasa laki-laki 53 orang, dewasa perempuan 41 orang, remaja laki-laki 17 orang dan remaja perempuan 19 orang. Sementara anak-anak terdiri atas 28 anak laki-laki dan 23 anak perempuan. Mereka bersama-sama mengucapkan ikrar dua kalimat itu di Balai Adat Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi, Senin (30/1).
Wali Kota Jambi H Syarif Fasha selaku Pemangku Adat Tanah Pilih Kota Jambi memfasilitasi kegiatan tersebut. Wali Kota Jambi itu juga bertindak sebagai pemandu saat pengucapan kalimat syahadat. Fasha menjelaskan, SAD yang masuk Islam itu berasal dari kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas.
"Sebelumnya, Yayasan Agrapana Bhumi Indonesia melakukan pendampingan warga SAD di Taman Nasional Bukit Dua Belas. Lalu kepala desa atau temenggung menemui pihak yayasan dan menyatakan bahwa warga SAD ingin masuk Islam. Kemudian pihak yayasan menghubungi saya, dan saya pun menyanggupi memberikan fasilitasi warga yang ingin menjadi mualaf tersebut," terang Fasha.
Berkenaan dengan proses berikutnya pasca pengucapan dua kalimat syahadat itu, Wali Kota Jambi berencana akan membangunkan masjid atau musala serta juga mengirimkan beberapa orang yang terpilih dari mualaf SAD itu untuk mengikuti pendidikan agama Islam di pondok pesantren.
"Kami sudah diskusikan dengan Dewan Masjid untuk mendirikan masjid atau musala di wilayah mereka nanti. Selain itu juga beberapa di antara mereka nanti akan kita pilih untuk masuk pesantren, sehingga usai dari pesantren mereka akan mengajarkan ilmu agama di lingkungannya sendiri," harap Fasha.
Sementara itu, Kabag Humas Kota Jambi, Abu Bakar, menjelaskan, awalnya sebanyak 404 warga SAD yang akan mengucapkan syahadat, tetapi karena kendala kondisi alam hal tersebut urung dilakukan.
"Sejatinya sebanyak 404 warga SAD yang menyatakan akan mengucapkan dua kalimat syahadat pada hari ini, tetapi karena kendala alam, membuat mereka tidak dapat keluar hutan yang memang sulit ditempuh," terangnya.
Namun, ia menjelaskan, Wali Kota Fasha tetap akan membantu dan berusaha memfasilitasi niat baik dari warga SAD yang mau memeluk agama Islam itu.
Saat berita ini diturunkan tampak ratusan SAD secara bergantian dipandu melafazkan syahadat. Adapun yang telah mengucapkan syahadat langsung melakukan prosesi berikutnya yaitu mandi wajib dan berkhitan.
Acara prosesi pengucapan kalimat syahadat yang juga bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Agama setempat itu berlangsung khidmat. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved