Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH komunitas warga di Daerah Isitmewa Yogyakarta yang tegabung dalam Aliansi Merawat Pancasila untuk Indonesia (Merapi), Senin (30/1), menggelar kirab budaya. Mereka mendesak pemerintah menindak tegas ormas-ormas yang melakukan tindakan intoleran karena telah mengancam kebinekaan dan Pancasila.
"Kelompok-kelompok intoleran dan bertentangan dengan Pancasila dibubarkan saja," kata Pedro Indharto, koordinator aksi kirab budaya Merapi.
Menurut dia, Pancasila sudah menjadi asas Indonesia, dan Indonesia dibangun atas Bhinneka Tunggal Ika, sehingga menghargai keberagaman yang ada di Indonesia harus dijalankan. Namun, belakangan, ormas-ormas yang melakukan tindakan intoleran makin marak, bahkan ada yang menentang Pancasila.
"Ini adalah sebuah ancaman terhadap kebinekaan di Indonesia," terangnya.
Di Yogyakarta sendiri, lanjut Pedro, tidak sedikit ormas yang senang memaksakan kehendaknya atas nama agama. Bagi Pedro, ormas seperti itu tidak seharusnya ada di Indonesia yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dan berasaskan Pancasila. Bahkan, ormas-ormas yang berupaya mengganti Pancasila juga tumbuh di sejumlah kampus.
"Seharunsya ormas yang tidak sesuai dengan Pancasila dan tidak menghargai keberagaman bubarkan saja dan jangan ada di Indonesia," imbuhnya.
Dan dalam aksi Aliansi Merapi yang diikuti oleh sejumlah perwakilan lembaga, dan masyarakat Yogyakarta, Pedro mengaku mendukung penuh keberagaman dan Pancasila sebagai asas Indonesia dan menunggu ketagasan pemerintah dalam mengatasi ormas intoleran.
Dalam aksi tersebut, sejumlah elemen ikut berpartispasi. Mereka dari Jaringan Gusdurian, masyarakat lintas agama, dan sejumlah elemen masyarakat di DIY. Mereka menggelar aksi dengan berjalan kaki dari sisi timur perkiosan di Kota Baru menuju Tugu Jogja. Mereka juga membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 60 meter.
Sesampainya di Tugu Jogja, bendera Merah Putih dilingkarkan ke setiap sudut seolah Tugu Jogja berpagar Merah Putih. Selain melingkari Tugu Jogja dengan bendera Merah Putih, peserta aksi juga menampilkan tradisi Jatilan dan Barongsai.
Pendeta Indrianto Adiatmo, dari Yakoma Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pokja DIY yang ikut dalam aksi tersebut, mengaku, aksi yang dilakukan Aliansi Merapi yang terdiri atas berbagai elemen masyarakat, merupakan bentuk peneguhan warga terhadap NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Ini bentuk dukungan kami terhadap Pancasila dan kebinekaan," katanya.
Dia mengaku prihatin dengan adanya ormas-ormas yang senang memaksakan kehendak dan mengatasnamakan agama, padahal Indonesia berasaskan Pancasila, bukan agama. Bagi Indrianto, pemaksaan itu merupakan bentuk ancaman terhadap Pancasila dan keberagaman di Indonesia.
Namun, ia percaya bahwa pemerintah akan menindak tegas ormas yang bertentangan dengan Pancasila, konstitusi, dan berusaha merusak keberagaman di Indonesia.
"Kami percaya pemerintah punya komitmen untuk menjaga toleransi, kami berharap pemerintah lebih tegas menindak ormas-ormas yang intoleran,"
harapnya. (OL-3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved