Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Polda Bali kembali Panggil Munarman Besok

Arnoldus Dhae
29/1/2017 18:37
Polda Bali kembali Panggil Munarman Besok
(Dok. MI/Teresia Aan Meliana)

JURU bicara Front Pembela Islam Munarman kembali akan dipanggil ke Polda Bali pada Senin (30/1) besok. Pada pemanggilan pertama dari Polda Bali 24 Januari 2017 lalu, Munarman tidak hadir tanpa kabar yang jelas.

Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja mengatakan, bila surat panggilan pertama tidak diindahkan, penyidik akan mengirimkan surat panggilan kedua. Bila surat panggilan kedua juga tidak diindahkan, surat panggilan ketiga kembali dilayangkan.

"Bila semuanya tidak diindahkan, maka akan dilakukan jemput paksa. Ini negara hukum. Semua orang harus diperlakukan sama di depan hukum," ujar Hengky di Denpasar, Minggu (29/1).

Pemanggilan jubir FPI ke Polda Bali itu untuk diperiksa sebagai saksi atas kasusnya yang diduga telah menghina Pecalang (polisi adat Bali) dalam siarannya di salah satu stasiun televisi nasional, beberapa waktu lalu.
Munarman diperiksa sebagai saksi setelah Polda Bali melayangkan surat pemanggilan pada 24 Januari lalu. Peminggilan ini setelah puluhan elemen masyarakat Bali mendatangi Polda Bali pada Senin (16/1) lalu melaporkan Munarman atas tuduhan melakukan fitnah terhadap Pecalang.

Puluhan perwakilan dari lima elemen masyarakat Bali tersebut mendatangi Polda untuk melaporkan Munarman. Kelima elemen itu yakni Perguruan Sandi Murti, Laskar Bali, Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali, Nahdlatul Ulama (NU) Bali, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Badung, dan beberapa tokoh Bali lainnya.

Munarman diduga telah memfitnah dengan menuduh Pecalang telah melempar dan melarang umat muslim salat Jumat di Bali. Selain meminta Munarman diperiksa, sejumlah elemen masyarakat itu pun menolak FPI masuk ke Bali.

"Ansor tidak menghendaki FPI ada di Bali. Kami menolak FPI masuk Bali. Kami juga menolak paham radikalisme masuk ke Bali karena bisa memecah belah kerukunan antarumat beragama yang sudah terjalin di Bali," ujar Ketua GP Ansor Bali, Imam Buchori.

Menurut dia, apa yang dikatakan Munarman di Kompas TV beberapa waktu lalu itu sangat tidak benar. Fakta di Bali justru berbanding terbalik. Di Bali, Pecalang justru ikut menjaga keamanan terhadap umat beragama termasuk umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah, termasuk salat Jumat. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya