Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
DERITA Jamaludin Muhamad atau Nijam, bocah berusia 6 tahun, sungguh tak terperi. Ia harus kehilangan kedua tangannya akibat masuk ke mesin pencetakan bata milik kakeknya di Kampung Cisante, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akhir pekan lalu. “Dia saya ajak ke pabrik, karena ibunya harus mengasuh adik Nijam yang baru dilahirkan. Saya sudah memperingatkan dia untuk tidak mendekati mesin cetak, tapi saya lengah dan kedua tangannya sudah masuk ke mesin,” papar Heryadi, 28, ayah Nijam.
Anak malang itu dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung, dan sampai kemarin masih dirawat. Derita Nijam menggugah simpati sejumlah tokoh di Jawa Barat. Istri Gubernur Jabar, Netty Prasetyani Heryawan dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, kemarin, menjenguk Nijam. Kepada Heryadi, Dedi menitipkan sejumlah uang. “Untuk ditabung dan membeli tangan palsu. Kalau kurang nanti saya bantu,” papar Ketua Partai Golkar Jabar itu. Adapun Netty yang juga Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jawa Barat berjanji akan menindaklanjuti penanganan medis Nijam. “Kami akan membentuk forum komunikasi agar penanganan anak ini lebih komprehensif. Setelah penanganan medis, kami juga harus memperhatikan masa depannya.” (BU/Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved