Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Menteri Nasir: Tidak Boleh Ada Kekerasan di Kampus!

Furqon Ulya Himawan
26/1/2017 19:42
Menteri Nasir: Tidak Boleh Ada Kekerasan di Kampus!
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

MENTERI Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir memberikan peringatan kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia agar tidak ada lagi kekerasan dalam dunia pendidikan.

Hal itu diungkapkan Nasir dalam jumpa pers di Kopertis V Wilayah Yogyakarta, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan pihak Yayasan Universitas Islam Indonesia (UII) dan Koordinator Kopertis V Wilayah Yogyakarta, Kamis (26/1).

"Saya tegaskan, tidak boleh lagi ada kekerasan dalam kampus," kata Nasir dengan nada tinggi.

Peringatan itu diberikan Nasir berkaitan dengan kejadian yang mengakibatkan tiga mahasiwa UII meninggal dunia seusai mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping (TGC) Mapala UII di lereng selatan Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Ketiga mahasiswa UII yang meninggal dunia itu ialah Syaith Asyam, Ilham Nurfadmi Listia Adi, dan Muhammad Fadhli.

Terkait hal itu, Menristek Dikti mengindikasikan adanya tindakan kekerasan yang dialami tiga mahasiswa tersebut. Dan meminta kepada pihak UII untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.

"Kegiatan tersebut diindikasikan terjadi suatu kekerasan," katanya.

Kedatangan Nasir ke Yogyakarta pun dalam rangka bertemu langsung pihak UII untuk membicarakan persoalan ini. Nasir meminta kepada pihak UII untuk mengambil sikap tegas dan jelas serta bertanggung jawab.

Ia khawatir jika tidak segera diambil sikap jelas, kejadian serupa akan terulang.

Nasir meminta pihak UII untuk melakukan pemeriksaan seluruh peserta Mapala yang terlibat di dalamnya, baik yang ikut datang ke Gunung Lawu, maupun yang tidak berangkat. Jika ditemukan mahasiswa yang melakukan kekerasan, Nasir meminta harus segera ditindak secara tegas, seadil-adilnya, dan seberat-beratnya.

"Semua yang terlibat harus bertanggung jawab, tidak hanya pada objek mahasiswa saja," katanya.

Agar tidak terjadi lagi kekerasan dalam kampus, Nasir telah mengagendakan untuk mengumpulkan pimpinan kampus, rektor, dan wakil rektor bidang kemahasiswaan untuk memberikan informasi dan penegasan tidak boleh ada lagi kekerasan di kampus.

"Sekali lagi saya tegaskan kepada para rektor di perguruan tinggi negeri dan swasta, tidak boleh lagi ada kekerasan dalam kampus. Dalam bentuk apapun!" tegasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya