Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BANTUAN dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diterima Pemerintah Kota Cirebon tahun ini hanya Rp46 miliar. Padahal, dana yang diajukan pemkot kepada pemprov sebesar Rp200 miliar.
"Meski hanya terealisasi 25%, tapi nilai bantuan gubernur tahun ini lebih besar dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Asep Dedi, Rabu (25/1).
Tahun lalu, bantuan dari Pemprov Jabar yang diperoleh Pemkot Cirebon hanya Rp19 miliar. Lantaran permintaan dana tidak dikabulkan seluruhnya, Pemkot Cirebon terpaksa menunda sejumlah program yang sebelumnya sudah direncanakan.
Salah satu program yang ditunda yaitu pembangunan Instalasi Gawat Darurat Terpadu di RSUD Gunungjati senilai Rp100 miliar. Padahal, lanjut Asep, pembangunan IGD Terpadu di RSUD Gunungjati sudah sangat mendesak.
"Karena kapasitas yang ada sekarang tidak memadai, sudah overload," ungkapnya.
Menurut Asep, kondisi IGD RSUD saat ini memang tidak memadai. Banyak asien yang datang dan ditangani, terpaksa sampai meluber ke selasar rumah sakit.
Rendahnya realisasi bantuan gubernur itu, lanjut dia, juga memaksa pihaknya menetapkan skala prioritas.
"Dari nilai Rp46 miliar itu, sebesar Rp35 miliar atau 76% tetap diperuntukkan untuk bidang kesehatan," kata Asep.
Rinciannya, Rp20 miliar digunakan untuk pengembangan RSUD Gunungjati sebagai rujukan regional, kemudian Rp10 miliar untuk pembelian alat kesehatan RSUD Gunungjati, Rp4,6 miliar untuk iuran Jaminan Kesehatan Masyarakat, serta di luar bidang kesehatan yakni Rp10 miliar untuk pengembangan Stadion Bima dan Rp1 miliar untuk drainase. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved