PDIP: Yang Laporkan Ibu Mega tidak Pernah Belajar Pancasila

SEJUMLAH elemen masyarakat melaporkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri atas dugaan penodaan agama ke polisi. Hal itu terjadi setelah Megawati menyampaikan pidato pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 PDIP beberapa waktu lalu.

Menanggapi berbagai laporan itu, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Idham samawi, mengatakan, mereka yang melapor itu ialah orang-orang yang tidak pernah belajar tentang ideologi.

“Maaf saja, yang melaporkan Ibu Megawati ke polisi adalah orang-orang yang tidak tahu ideologi,” kata Idham di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (24/1).

Di sela-sela dialog kebangsaan di Rumah Budaya Tembi itu, Idham lebih lanjut menjelaskan, pemahaman ideologi tertutup bisa terjadi di semua agama, baik Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, dan lainnya.

"Ideologi tertutup itu dilakukan oleh sekte-sekte tertentu dalam agama tersebut," katanya.

Ia mengakui pada dasarnya semua agama sebenarnya memiliki ideologi terbuka tetapi ada kelompok atau aliran atau sekte dalam agama yang kemudian melakukan ideologi tertutup.

"Itu mereka yang memahami ideologi tertutup tadi. Nah, yang dimaksud Ibu Mega Ketua Umum saya itu ideologi tertutup itu seperti itu," katanya.

Idham pun memberikan contoh kelompok-kelompok atau aliran ataupun sekte yang menjalankan ideologi tertutup punya ciri-ciri khusus yaitu ingin menang sendiri, merasa paling benar, apa yang dikatakan orang lain itu salah semua, tidak ada diskusi dan dogmatis.

"Jadi maaf silakan baca lagi ideologi bangsa Indonesia. Kasihan mereka itu," ungkapnya.

Ia juga mempersilakan elemen masyarakat melaporkan Ketum PDIP tetapi bagi Idham jika coba-coba memelintirnya untuk kepentingan sesaat, tentu PDIP siap berhadap-hadapan.

"Kalau dia (pelapor) punya hati, punya otak harus tahu persis yang dimaksud dengan ideologi tertutup dan kenapa mereka masih lapor ke polisi," ujarnya.

Menurut Idham, seharusnya tidak hanya PDIP, juga tidak hanya Megawati, tetapi semua elemen bangsa menolak adanya ideologi tertutup apalagi yang ingin menggantikan Pancasila.

"Jadi kalau ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan Pancasila karena Pancasila sudah final, maka harus bergandengan tangan serentak melawan," tegasnya. (OL-3)