Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PEMERINTAH Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memastikan 16 warga Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, sudah sembuh dari penyakit antraks.
Kepastian itu disampaikan Asisten Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo, Triyono, Senin (23/1).
"Saat ini 16 warga yang terkena antraks sudah sembuh. Warga di Kulon Progo dan masyarakat luas jangan risau atas kejadian ini," kata Triyono.
Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo sudah diterjunkan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat di Girimulyo tentang penyakit antraks.
Apalagi, di wilayah itu 16 orang terpapar antraks.
"Kami imbau masyarakat untuk tidak menjual hewan ternak terlebih dahulu. Kami juga mengimbau mereka untuk tidak menyembelih ternak ruminansia yang sakit dan sempoyongan, apalagi mengonsumsi dagingnya," ujarnya.
Pemkab Kulon Progo tidak melakukan pemblokiran atau isolasi terhadap warga Desa Purwosari.
"Kami memilih bekerja sama dengan akademisi dan dokter hewan untuk menginvestigasi ternak yang terserang virus antraks," tambahnya.
Dari Sleman, Bupati Sri Purnomo menegaskan kematian seorang anak warga Sidomoyo, Kecamatan Godean, yang diduga terkena antraks masih dalam penyelidikan.
"Kami sudah menerjunkan tim untuk melacak kebenarannya," ujar Sri.
Ia menambahkan air sungai tempat hewan-hewan ternak mandi telah diteliti dan hasilnya negatif, tidak tercemar oleh virus antraks.
"Masyarakat jangan panik," imbaunya.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, juga meminta warga tidak khawatir dengan penyakit antraks.
Ia menjamin tidak ada warganya yang tertular antraks.
"Cek di RS Sardjito tidak ada pasien antraks."
Vaksinasi
Karena adanya paparan antraks di Kulon Progo, sejumlah daerah mulai bersiaga.
Di Jawa Tengah, sejumlah daerah terdekat DIY, yakni Surakarta dan Klaten, telah mengagendakan untuk memberikan vaksin antraks secara rutin pada hewan ternak sapi di wilayah itu.
Di Klaten, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan akan melaksanakan vaksinasi antraks untuk 6.000 hewan ternak.
Vaksinasi akan dilakukan di lima kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Boyolali, seperti Prambanan, Jogonalan, Manisrenggo, Jatinom, dan Tulung.
Di Surakarta, Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menjelaskan, selain melakukan vaksinasi rutin, pihaknya akan menyebarkan leaflet soal bahaya antraks.
Demikian juga di Jawa Barat, penyebaran antraks diwaspadai.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Jawa Barat mewaspadai munculnya virus antraks yang menyerang hewan ternak. Kasus antraks di Jabar terakhir ditemukan pada 2008.
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, dan Peternakan Pemprov Jabar, drh Arif Hidayat, mengatakan ada beberapa daerah di Jabar yang memiliki riwayat antraks.
"Kasus terbesar pada 1999, sebanyak 3.600 burung unta di Desa Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, dimusnahkan. Sampai sekarang daerah itu terus kita awasi," terang Arif.
Sejumlah daerah, seperti Tasikmalaya, Sukabumi, dan Bangka Belitung juga meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran antraks. (AT/WJ/JS/AD/BB/RF/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved