Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Narkotika Nasional (BNN) Banyumas, Jawa Tengah, meminta warga untuk mewaspadai munculnya jenis narkotika baru yang dikenal dengan tembakau cap gorila atau cap gajah (ganesha).
Narkotika tersebut merupakan ganja sintetis yang dikemas dalam bentuk tembakau dan sudah beredar di masyarakat Banyumas.
Kepala BNN Banyumas Ajun Komisaris Besar Aziz Nurwanto menyatakan, sebetulnya ganja sintetik tersebut sudah lama beredar, tetapi dalam beberapa waktu terakhir cukup mencuat lewat media sosial.
"Kami mohon supaya warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap beredarnya narkotika jenis baru tersebut. Karena di Banyumas juga telah beredar," katanya, Selasa (10/1).
Menurut Aziz, jenis narkotika baru tersebut harganya murah dan cara mendapatkannya pun mudah lantaran bisa melalui daring (online).
"Namun, kami minta kepada warga agar jangan pernah mencoba. Sebab, dampaknya akan mengalami tremor dengan ciri tangan bergetar, berkeringat, kesemutan, serta daya tahan tubuh menurun. Selain itu, orang yang mengonsumsi juga mengalami mual, muntah, dan berhalusinasi. Bahkan, syaraf otaknya bisa terganggu," jelasnya.
BNN Banyumas terus melakukan sosialisasi mengenai bahaya narkoba, salah satunya ialah narkotika jenis tembakau gorila tersebut.
"Kalau memang ada yang menemukan silakan melaporkan. Atau pengguna didekati secara persuasif agar melapor secara sukarela dan mengikuti program rehabilitasi," pungkasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved