Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PARA petani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memilih menjual hasil panen ke pasar daripada ke Bulog. Alasannya harga yang diterima di pasar lebih tinggi jika dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP).
"Sekarang harga gabah di pasaran berkisar Rp4.100 hingga Rp4.200 per kilogram. Bisa dibilang harga gabah lebih tinggi dibandingkan harga yang diterima Bulog sebesar Rp3.700 per kg," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Sahlan, kemarin
Meski harga gabah di pasaran tinggi, petani belum untung. Harga tersebut diistilahkan gali lubang-tutup lubang. Artinya, harga sebesar itu hanya bisa menutupi biaya tanam dan panen. "Idealnya harga jual gabah di kisaran Rp5 ribu per kg. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan keuntungan lebih. Ya, minimal mereka tidak merugi," jelasnya.
Di Papua, petani di Kabupaten Merauke saat ini kekurangan mesin pengering gabah. Saat ini di wilayah itu tengah memasuki musim hujan. "Sudah ada tujuh unit mesin pengering gabah. Kita berharap pada 2017 bisa ditambah lagi," Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, Semuel Siriwa, di Jayapura.
Idealnya setiap distrik ada dua mesin pengering gabah. "Di sana ada lima distrik yang menjadi areal persawahan. Jadi, minimal ada 10 mesin," harap dia.
Siriwa menjelaskan penggunaan mesin pengering gabah dapat membantu petani meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan. "Jadi saat musim hujan, kita berharap alat pengering ada supaya kualitas gabah jadi bagus. Beras yang digiling bisa bertahan lama," tambahnya.
Produksi beras di Kabupaten Merauke mencapai 136.500 ton. Hasilnya telah menyebar di beberapa kabupaten di Papua hingga provinsi lain.
"Luas panen 42.000 hektare, jadi total hasil produksi 136.500 ton, tetapi beras itu ada yang dikonsumsi sendiri. Ada juga yang diambil pihak ketiga," kata Siriwa.
Di Yogyakarta, Bulog setempat menargetkan penyerapan beras petani sebanyak 65.475 ton atau naik jika dibandingkan 2016. Kepala Perum Bulog Divre Yogyakarta, Miftahul Adha mengatakan pada 2016 Bulog Divre Yogyakarta merealisasi serapan beras sebanyak 60.250 ton atau 109,56% dari target.
Bulog DIY akan membeli beras petani asalkan memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Bulog, termasuk harga. (BB/AU/Ant/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved