40 Anak Sinabung Dilatih Tanggap Bencana

SEBANYAK 40 anak dari tiga desa lingkar kaki Gunung Sinabung, Karo, Sumatra Utara, yakni Desa Sukanalu, Desa Perbaji dan Desa Mardingding, mendapat pelatihan tanggap bencana selama tiga hari di bumi perkemahan Pramuka PTPN VII, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.

Koordinator pelaksana kegiatan, Sofyan Adli, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan sejak Rabu (28/12) hingga Jumat (30/12) ini bertujuan untuk memberi sikap kesiapsiagaan bencana pada anak desa di lingkar kaki Gunung Sinabung.

Anak-anak diharapkan tetap dalam kondisi tenang dan stabil apabila terjadi gempa tektonik atau letusan Gunung Sinabung, mengingat daerah tempat tinggal mereka sangat rawan bencana.

"Kegiatan bertajuk Jambore Anak Lingkar Sinabung ini ialah salah satu solusi pemulihan psikososial anak yang terkena dampak dari bencana alam erupsi Gunung Sinabung," ujar Sofyan kepada wartawan di Sibolangit, Jumat.

Dia mengatakan, pada kegiatan ini anak-anak berlatih dalam peningkatan kapasitas diri agar dapat memulihkan psikis dan mental serta kewaspadaan terhadap bencana alam yang masih terjadi hingga sekarang.

Selain dalam bentuk permainan, kegiatan yang yang diprakarsai Aliansi Pemuda Peduli Bencana (APPB) bersama dengan Yayasan Pusaka Indonesia (YPI), Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (KKSP), Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), serta Smile Foundation, ini anak-anak juga diedukasi tentang pemulihan psikososial yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung.

Selain itu, mereka juga diberi pengetahuan perihal mitigasi bencana, pertolongan pertama, dan pertolongan pertama gawat darurat, pengetahuan perihal manajemen organisasi, serta simulasi evakuasi kebencanaan.

Sofyan berharap anak-anak menjadi peduli terhadap lingkungan dan peduli terhadap sesamanya.

"Selain peduli, mereka diharapkan tangguh dalam menghadapi krisis kebencanaan Gunung Api Sinabung yang berkepanjangan ini," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus YPI, Fatwa Fadillah, mengapresiasi kegiatan Jambore Anak Lingkar Sinabung ini. Dia berharap kegiatan ini dapat meringankan beban anak-anak lingkar kaki Gunung Sinabung. Selain itu, menjadi langkah awal dalam membentuk masyarakat yang tangguh dan siaga dalam menghadapi berbagai ancaman.

"Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi yang peduli," tukasnya. (OL-4)