Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Gubernur Sebut Banjir Bima akibat Penggundulan Hutan secara Masif

Antara
23/12/2016 21:57
Gubernur Sebut Banjir Bima akibat Penggundulan Hutan secara Masif
(MI/Yusuf Riaman)

GUBERNUR Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi mengungkapkan penyebab banjir yang melanda Kota Bima karena penggundulan hutan secara masif di wilayah itu.

"Memang bencana itu takdir dari Allah. Takdir itu juga ada hal-hal yang mencakup bencana di bumi ini karena ada campur tangan manusia yang berkontribusi macam-macam tidak bisa menjaga daya dukung lingkungan," kata Zainul Majdi di Mataram, Jumat (23/12).

Gubernur mengatakan hal itu saat dirinya dalam perjalanan darat untuk memantau situasi Kota Bima dan sekitarnya pascabanjir bandang, Kamis (22/12).

Ia mengatakan banyak bukit yang sudah terkonversi menjadi ladang tanaman. Bahkan, ada gunung atau bukit yang tingkat kemiringannya 60-70 ditanami tanaman.

"Ini kan bahaya, padahal kalau ada tingkat kemiringan tertentu, mestinya jadi daerah serapan, jangan dikutak-katik tanah itu," ucapnya.

Menurut Gubernur, banjir yang melanda Kota Bima tersebut diharapkan bisa menjadi momentum penanaman kembali kawasan hutan di Kota Bima dan Pulau Sumbawa.

"Setelah kami lihat, penggundulannya cukup masif. Harus dihentikan sehingga masyarakat tahu merusak alam ini menghancurkan ke hidupan kita," katanya.

Zainul atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) juga menambahkan, masyarakat tahu merusak alam ini menghancurkan kehidupan. Bahkan, illegal logging juga terjadi di Sumbawa Besar yang mana tingkat penurunan hutan luar biasa.

Dari laporan, pihak kejaksaan telah melengkapi berkas perkara (P21) dan segera mengadili salah seorang oknum yang menjadi bandar illegal logging di Tambora.

"Saya harap kalau itu diadili diberikan hukum yang maksimal, sehingga membawa efek jera bagi yang lain," tegas Gubernur. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya