Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Yayasan Kraton Kesultanan Raja Praburajasanagara Marwah Daud Ibrahim mendatangi Polda Jawa Timur, Rabu (21/12), untuk mengklarifikasi kabar pengosongan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Kami datang ke sini sebagai respons terkait kabar di media soal rencana pengosongan santri dari padepokan oleh kepolisian," kata Marwah Daud di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (21/12).
Bersama tim kuasa hukum yayasan, dia menemui penyidik untuk mengklarifikasi soal rencana pengosongan padepokan. Dia juga mempertanyakan penyitaan seluruh aset padepokan.
"Dalam kaitan case (kasus) apa pengosongan itu," ujar anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Dia menjelaskan, lahan dan bangunan yang disita polisi tidak murni milik Taat Pribadi. Sebagian banyak juga kontribusi dari para pengikut Dimas Kanjeng. Karena itu, dia berpendapat bahwa pengikut Dimas Kanjeng masih berhak atas aset yang disita tersebut.
Sementara itu, tim kuasa hukum yayasan, Muhammad Solah, mengatakan bahwa saat ini masih ada sekitar lima ratus orang pengikut bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng. Pihaknya mengaku akan melakukan perlawanan jika polisi memaksa melakukan pengosongan.
"Aset padepokan itu dari santri dan untuk santri. Jika polisi melakukan seperti itu maka kami akan melawan," tegas dia.
Yayasan Kraton Kesultanan Raja Praburajasanagara yang diketuai Marwah Daud ialah nama baru dari Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved