Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DETASEMEN Khusus (Densus) 88 membekuk terduga teroris berinisial JT alias Hamzah, di Kelurahan Balai Nan Duo, Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, Rabu (21/12), sekitar pukul 09.30 WIB.
"Iya benar, ada penangkapan terduga teroris di Payakumbuh. Kapolres Payakumbuh dan Kapolres 50 Kota ada di lapangan, membantu Densus 88," ujar Kapolda Sumbar Brigjen Pol Basarudin.
Hamzah ditangkap di sebuah warung kopi, tidak jauh dari bengkel tempat ia bekerja. Beberapa waktu belakangan, Hamzah bekerja di bengkel yang merupakan milik kakaknya.
Seusai menangkap Hamzah, tim Densus 88 langsung mengeledah rumah kontrakan yang berada tidak jauh dari bengkel tersebut.
Menurut keterangan warga setempat, Bayu, yang tinggal tidak jauh dari rumah kontrakan tersebut, tim Densus 88 juga menggeledah sebuah bengkel mobil. Di sana, petugas menyita beberapa benda di bengkel tersebut. Sebelum meninggalkan bengkel tersebut, petugas memasang garis polisi.
Diketahui, Hamzah lahir di Payakumbuh, 28 Februari 1977. Dalam status di kartu penduduknya, dia kerja di sektor swasta. Hamzah beralamat Jalan Soekarno-Hatta No 69 RT 004 RW 001 Kelurahan Balai Nan Duo Kecamatan Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh.
Berdasarkan informasi warga sekitar, Hamzah selama ini merantau di Jawa, persisnya di Bandung. Namun, beberapa waktu belakangan, dia pulang kampung dan bekerja di bengkel yang merupakan milik kakaknya.
Dalam keterangan pihak kepolisian, Hamzah ditangkap karena dianggap memainkan peran yang cukup strategis di sel terorisme di Indonesia. Dia diduga jaringan Abi Zaid alias Ruswandi yang ditangkap di Cilacap pada Desember 2015.
Adapun peranannya, antara lain membeli bahan-bahan yang diperlukan oleh dedengkot terorisme Abi Zaid dalam rangka membuat bahan peledak dan bom, lalu menjadi salah satu sumber pendanaan pembuatan bahan peledak dan bom oleh kelompok Abi Zaid. Dan Hamzah mengetahui dan bersama-sama dengan Abi Zaid melakukan percobaan pembuatan bahan peledak dan bom.
"Diduga jaringan solo," ungkap Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto.
Pascapenangkapan, Hamzah dibawa ke Markas Brimob Padang Panjang untuk dilakukan pemeriksaan.
"Selama proses penangkapan berlangsung dengan aman dan lancar," kata Kuswoto.
Sementara Abi Zaid, terduga teroris yang ditangkap di Cilacap, berdasarkan KTP-nya berasal dari Sijunjung, Sumatra Barat.
Akhir 2015, Densus 88 dan Polda Sumbar sempat menggerebek sebuah rumah di Jorong Tapian Diaro, Kabupaten Sijunjung. Penggerebekan itu hasil pengembangan kasus Abi Zaid yang ditangkap sebelumnya.
Abi Zaid, selama ini dianggap berjaringan dengan M Abdullah Syafei al-Azzam, yang juga telah ditangkap Januari tahun ini. Mereka oleh pakar terorisme dianggap sel-sel kecil Negara Islam di Irak dan Suriah (IS). Mereka pun dianggap sering berkomunikasi dengan Bahrun Naim, pimpinan IS di Indonesia, untuk melakukan sejumlah agenda teror di Tanah Air. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved