Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JENAZAH Prajurit Satu (Pratu) Yusuf Baharudin, anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala yang gugur akibat kontak senjata dengan kelompok sipil bersenjata di wilayah pegunungan Kampung Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Selasa (20/12) sekitar pukul 12.45 Wita, telah dipulangkan.
Jenazah Pratu Yusuf diterbangkan menggunakan pesawat komersil ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Desa Situsari, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/12) besok.
Pantauan Media Indonesia, para pejabat utama Polda Sulteng dan Korem 132/Tadulako ikut mengantar jenazah di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, setelah dilakukan upacara pelepasan jenazah di RS Wirabuana Palu.
Sebelum diterbangkan ke kampung halamannya, jenazah Pratu Yusuf disemayamkan di RS Bhayangkara Palu. Jenazah diberangkatkan dari Poso menggunakan ambulans sekitar pukul 03.00 Wita dan tiba di Palu pukul 07.00 Wita.
Pratu Yusuf Baharudin merupakan salah satu dari dua anggota Satgas Tinombala yang tertembak saat melaksanakan patroli di wilayah pegunungan Kampung Maros. Sedangkan Pratu Imam Hanafi, yang dilaporkan tertembak di bagian punggung, kini tengah dirawat intensif di RSUD Poso.
Sementara itu, Operasi Tinombala untuk mengejar sisa anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso masih akan terus dilakukan hingga berakhir pada 3 Januari 2017. Namun, menurut rencana, operasi penumpasan akan diperpanjang hingga April 2017.
Penanggungjawab Kegiatan Operasi Tinombala, Brigadir Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan bahan evaluasi dan laporan untuk melanjutkan operasi tersebut hingga tertangkapnya sembilan orang dari sisa anggota MIT yang masih berada di hutan dan pegunungan.
"Operasi akan terus berlangsung hingga seluruh anggota MIT yang tersisa tertangkap," terangnya kepada wartawan di Palu, Rabu sore.
Perpanjangan Operasi Tinombala itu, kata Rudy, bukan disebabkan insiden tewasnya satu anggota Satgas Operasi Tinombala, pada Senin (20/12) kemarin, tapi lantaran target Operasi Tinombala adalah tertangkapnya seluruh anggota MIT.
"Untuk taktik dan pola operasi lanjutan pasti akan diubah, karena yang sudah dilakukan akan dievaluasi lagi," jelasnya.
Sebelumnya, pada Senin (20/12) siang, satu orang anggota TNI dari tim Nanggala 8 yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala, Pratu Yusuf Baharuddin, tewas tertembak di bagian punggung hingga tembus ke bagian dada.
Peristiwa itu terjadi saat anggota Nanggala 8 mengendus jejak keberadaan anggota MIT, tetapi saat menyeberangi sungai di Kampung Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso, Pesisir Utara, anggota Satgas Operasi Tinombala itu diberondong dari atas bukit.
"Kami keluarga besar Polri sangat berduka, tadi juga kami telah melepas jenazah untuk diberangkatkan ke kampung halamannya," imbuh Rudy.
Wakil Komandan Operasi Tinombala, Kolonel Infanteri Alfi Sahri Lubis, mengatakan, tim Nanggala 8 itu sebanyak 10 orang. Mereka ialah anggota Kopassus dari Grup Satu yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala.
Saat kejadian itu, lanjutnya, tim Nanggala 8 sedang melakukan patroli untuk mengejar target yang terlihat di seberang sungai. Namun, nahas bagi mereka, karena saat menyeberangi sungai, mereka ditembak dari atas bukit.
"Hingga saat ini pengejaran masih dilakukan di seputaran TKP, semoga semuanya bisa ditangkap. Kami sudah petakan mereka masih di seputaran TKP awal," tandas Alfi. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved