Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KAPOLRESTABES Surabaya Kombes Pol M Iqbal memastikan bahwa aksi Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur mendatangi mal dan pusat perbelanjaan di Surabaya bukan aksi sweeping.
"Apa yang dilakukan mereka hanya aksi sosialisasi terhadap fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) tentang penggunaan atribut keagamaan bagi nonmuslim di mal," katanya di Surabaya, Selasa (20/12).
Sebagaimana diberitakan, Minggu (18/12) lalu, puluhan massa FPI Jatim mendapat pengawalan ketat dari polisi mendatangi sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Surabaya.
Sedikitnya 200 polisi dari Satbara, Dalmas, dan Brimob Polda Jatim diterjunkan mengawal aksi ini, selama mereka melakukan aksi. Mereka melakukan sosialisasi di depan mal dan pusat perbelanjaan. Sedangkan perwakilan yang bertemu dengan pihak manajemen mal dibatasi hanya lima orang saja.
"Makanya mereka hanya melakukanya di depan tidak sampai masuk ke pusat perbelanjaan, sebab mal merupakan area publik," katanya.
Polisi sendiri sudah memberikan larangan agar tidak melakukan sweeping, sebab pihaknya akan bertindak tegas bila dijumpai sweeping.
Sedikitnya ada tujuh lokasi yang didatangi FPI Jatim di Surabaya, yakni Pasar Atum, Tong Market Jalan Jaksa Agung Suprapto, Grand City, Delta, WTC, Galaxy Mall, Excelso Tunjungan Plaza, dan Ciputra World Jalan Mayjen Sungkono.
Menurut M Iqbal, massa FPI menggelar pawai taaruf guna menyosialisasikan fatwa MUI No 56/2016 tentang Hukum Penggunaan Atribut Keagamaan Nonmuslim di mal-mal dan pusat perbelanjaan, terutama atribut Natal. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved