Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
AKSI unjuk rasa menuntut penghapusan tunjangan anggota dewan di depan Gedung DPRD Sumatra Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (26/8), berakhir ricuh. Massa melempari aparat dengan batu dan petasan setelah upaya merobohkan gerbang utama menggunakan tali tambang.
Bentrokan pecah ketika massa mencoba menaiki kendaraan water cannon yang dikerahkan polisi. Aparat gabungan dari Polda Sumut dan Polrestabes Medan pun dikerahkan dengan kekuatan penuh.
Dari Polda Sumut, diturunkan 200 personel Dit Samapta, 200 personel Brimob serta unsur Reserse dan Intel. Polrestabes Medan mengerahkan 380 personel dengan perlengkapan anti-huru-hara.
Meski pengamanan tampak sudah mengedepankan pendekatan persuasif, tetapi bentrokan tidak terhindarkan dan mengakibatkan sejumlah personel terluka. Tiga personel Dit Samapta Polda Sumut dirujuk ke RS Bhayangkara.
Mereka adalah Bripda Rio William Rapmagabe Silalahi (cedera tangan kiri), Bripda Rikoanan (cedera kaki dan kepala) dan Bripda Royanto Hutasoit (luka robek di kepala).
Sejumlah personel Polrestabes Medan juga mengalami cidera, yakni Ipda Hesti Hutajulu (jatuh ke ban terbakar), Brigadir Anwar (luka dengkul), dan Bripda Daniel Silitonga (luka pipi terkena bambu).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menegaskan seluruh personel yang terluka telah mendapat perawatan medis. Dia menyesalkan tindakan demonstran yang dinilai mengarah ke tindakan anarkis sehingga mengakibatkan adanya personel yang terluka.
Dia memastikan para personel masih menjaga ketat lokasi demonstrasi meski situasi sudah terkendali. "Polri menjamin kebebasan berpendapat, tetapi aksi anarkis tidak bisa ditolerir," pungkasnya. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved