Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan kembali mendapat angin segar. Investor asal China dikabarkan tertarik ikut serta dalam proyek strategis tersebut.
Pertemuan antara perwakilan investor dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berlangsung di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (25/8). Selain membahas peluang investasi di sektor infrastruktur, mereka juga menanyakan potensi investasi lain di wilayah Kepri.
“Mereka dari China bekerja sama dengan Malaysia. Ketertarikan itu ditunjukkan dalam pertemuan dengan Pemprov Kepri, khususnya untuk ikut serta dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan,” ujar Kepala DPMPTSP Kepri, Hasfarizal Handra.
Menurut dia, daya tarik Kepri bagi investor asing tak lepas dari letak geografisnya yang strategis. Selain memiliki potensi besar di sektor bahari, Kepri juga berbatasan langsung dengan Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara lain di kawasan Asia Tenggara.
“Mereka dari perusahaan besar dan ingin berinvestasi secara khusus. Apalagi posisi Kepri sangat strategis karena berbatasan dengan negara lain,” ucapnya.
Sementara itu, pengusaha Batam Haris Salam menyambut positif rencana keterlibatan investor China dalam proyek jembatan tersebut. Menurutnya, kehadiran investor asing akan mempercepat realisasi pembangunan sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah.
“Bagi kami pelaku usaha, ini kabar baik. Semoga benar-benar terealisasi dan bisa memberi manfaat luas bagi masyarakat Kepri,” katanya.
Hingga saat ini, realisasi investasi yang masuk ke Kepri telah mencapai Rp30 triliun dari target RPJMD sebesar Rp39 triliun. Pemprov optimistis target tersebut bisa tercapai hingga akhir 2025.
“Target nasional sebesar Rp57 triliun juga kami yakini akan tercapai, mengingat ada sejumlah investor baru yang sudah berminat, seperti di kawasan Tanjung Sauh hingga Galang Batang,” pungkas Hasfarizal. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved