Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
POLRES Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan berhasil mengungkap empat kasus menonjol, yakni kasus penyerangan dan pembunuhan pada korban guru di Distrik Anggruk, pembunuhan berantai di wilayah Dekai, dan percobaan penembakan terhadap anggota Koramil Dekai atas nama Serka Ari Pranata.
Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers yang digelar Senin (18/8). Kapolres Yahukimo, AKB Zet Saalino menjelaskan untuk kasus penyerangan, pembakaran dan penganiayaan berat yang menewaskan seorang guru atas nama Rosalina di distrik Anggruk pada 21 dan 22 Maret lalu, pihaknya telah mengamankan dua orang tersangka dengan inisial AB dan N.
“Keduanya berperan langsung dalam pembakaran mess guru dan menewaskan korban. Masih ada sekitar 20 orang yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk kasus ini. Kami terus melakukan pengembangan dan pengejaran. Keduanya terancam hukuman maksimal,” papar Zet Saalino didampingi Kasat Reskrim, Iptu Budi Payung.
Ia mengatakan kondisi daerah yang relatif jauh dan sarana prasarana menjadi salah satu penghambat pengembangan kasus ini.
PEMBUNUHAN BERANTAI
Kasus lain yang sangat membuat masyarakat di Dekai, Ibukota Kabupaten Yahukimo, sangat terusik dan terganggu kamtibmasnya yakni rangkaian pembunuhan berencana dan berantai menggunakan alat tajam yang terjadi sejak Mei hingga Juni 2025. Pembunuhan itu menewaskan sedikitnya empat korban jiwa.
Pelaku yang sama yakni WS dan rekannya juga terlibat dalam penyerangan dan pembunuhan sejumlah pendulang emas di Seradala. “Adapun sejumlah aksi pembunuhan yang WS dan kawan-kawan lakukan di Dekai yakni pembunuhan terhadap tukang galon, pembunuhan korban Andi Gasad dan Mayos Wael. Pelaku WS ini memang terkenal sadis dalam mengeksekusi para korbannya,” papar Zet.
Tersangka dan barang bukti kasus lainnya yang dirilis yakni kasus yang terjadi pada 17 Juni yakni penembakan terhadap anggota Koramil Dekai. “Syukurnya saat peristiwa terjadi, senjata pelaku tak meledak dan korban Serka Ari Pranata dibantu rekannya melakukan perlawanan pada tersangka yang sudah kami amankan,” ujarnya
BUTUH WAKTU
Zet menjelaskan, terkait kasus pembunuhan guru di Anggruk, pihaknya memang membutuhkan waktu yang cukup panjang dan penuh kesabaran. Pihaknya kata dia melibatkan penyidik dan satgas Operasi Damai Cartenz dan penegak hukum lain di Kabupaten Yahukimo serta Polda Papua sehingga bisa terungkap kasus ini.
“Pelaku cukup banyak namun dari sekian pelaku yang diamankan ada dua yang kami sebutkan. Semuanya murni kriminal. Saya berharap dengan adanya penangkapan para pelaku ini, kami juga imbau masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa dan tetap bisa membantu kepolisian jika ada hal menonjol. Dalam rangka proses penegakan hukum, kami selalu kedepankan asas praduga tidak bersalah dan asas equality before the law atau kebersamaan di hadapan hukum. Kami tidak melihat dia sebagai sipil, pejabat atau KKB, kalau lakukan pidana akan kami ambil tindakan hukum,” tegasnya. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved