Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KOLABORASI lintas sektor menjadi kunci dalam menjawab tantangan penyediaan hunian layak dan terjangkau di Indonesia. Hal ini tergambar nyata dalam kegiatan Lomba Instalasi Kilat Rumah Baja Ringan dan Lomba Desain Rumah Bernuansa Ornamen Melayu yang berlangsung pada 12–13 Agustus 2025 di Universitas IBA, Palembang, Sumatera Selatan.
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara PT Tatalogam Lestari, Universitas IBA, dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), yang melibatkan pemerintah daerah, pelaku industri konstruksi, dan komunitas akademik guna mengejar target 3 juta rumah untuk masyarakat indonesia yang dicanangkan presiden RI, Prabowo Subianto.
"Inisiatif seperti ini adalah contoh nyata bagaimana dunia usaha dan perguruan tinggi dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan rumah layak huni yang cepat dibangun, terjangkau, namun tetap mengedepankan identitas budaya lokal," ujar Direktur Kawasan Permukiman Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Edward Abdurrahman dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (15/8).
Dukungan juga disampaikan oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, yang diwakili oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumsel, Novian Aswardani. Ia menilai kegiatan ini sebagai peluang strategis bagi penguatan industri dan ekosistem pendidikan di daerah.
Dirinya menyampaikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam mengembangkan rumah berbasis teknologi baja ringan yang ramah lingkungan memiliki pengaruh yang besar.
"Ini bukan hanya tentang hunian, tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal, regenerasi tenaga kerja konstruksi yang adaptif dan yang paling penting tetap memasukkan unsur budaya lokal dalam desainnya ," kata Novian.
Sebagai tuan rumah dan mitra industri, Direktur PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan pemerintah dan dunia pendidikan.
"Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak. PT Tatalogam Lestari berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan nasional melalui produk baja ringan berkualitas tinggi, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem pendidikan teknik yang inklusif dan aplikatif," ujar Stephanus.
Lomba instalasi kilat rumah rangka baja ringan menampilkan kompetisi antarpelaku jasa bangunan dan mahasiswa jurusan teknik sipil untuk membangun rumah baja ringan dalam waktu terbatas dengan efisiensi dan ketelitian. Sementara itu, lomba desain rumah bernuansa Melayu mengangkat kreativitas mahasiswa dan arsitek muda yang menggabungkan kekuatan teknologi baja ringan dengan keindahan arsitektur lokal.
Rektor Universitas IBA Lily Rahmawati Harahap, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. "Kami menyambut baik kehadiran dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta pemerintah di kampus. Ini adalah wujud nyata dari pendidikan yang meningkatkan kompetensi keahlian dan ketrampilan, secara kontekstual dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pasar tenaga kerja," ujarnya.
Dengan kolaborasi berkelanjutan, cita-cita menghadirkan hunian yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia akan semakin mendekati kenyataan. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved