Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
UPAYA gigih Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dalam mendorong kemajuan infrastruktur transportasi udara membuahkan hasil besar. Setelah tiga bulan mengajukan usulan ke pemerintah pusat, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu kini naik status menjadi bandara internasional penuh.
Keputusan ini tertuang dalam KM 37 dan KM 38 Tahun 2025 yang dikeluarkan Menteri Perhubungan. Dengan status baru tersebut, bandara kebanggaan masyarakat Sulteng ini tak lagi hanya melayani penerbangan charter internasional, tetapi juga penerbangan reguler dari dan ke luar negeri.
“Kita bersyukur, usulan yang kita sampaikan kepada pemerintah pusat akhirnya membuahkan hasil. Bandara Mutiara Sis Al-Jufri saat ini adalah Bandara Internasional,” terang Anwar di Palu, Senin (11/8).
Setelah menerima informasi ini dari Jakarta, Gubernur bersama jajaran langsung menggelar rapat koordinasi untuk memetakan kebutuhan sebelum penerbangan internasional beroperasi.
Persiapan meliputi koordinasi administrasi dengan Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina, pelatihan dan penempatan personel di pos pelayanan internasional.
Termasuk pengadaan peralatan keamanan, pengadaan mesin X-Ray senilai Rp2 miliar-2,5 miliar dan pemenuhan persyaratan teknis, seperti rekomendasi Kementerian Pertahanan.
“Kami mohon doa dan dukungan semua pihak. Ini kebanggaan kita bersama. Sulteng Nambaso,” ungkap Anwar.
Penetapan status internasional ini juga didorong oleh kebutuhan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.
Bandara Mutiara mendapat status penuh, berbeda dengan Bandara IMIP Morowali yang hanya mengantongi izin internasional charter selama setahun.
Anwar juga menyoroti pentingnya perpanjangan landasan pacu dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter.
Hal ini agar pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330 bisa terbang langsung ke Tiongkok atau destinasi jauh lainnya tanpa transit untuk isi bahan bakar.
Jika landasan diperpanjang, biaya perjalanan akan lebih murah, dan peluang penerbangan haji serta umrah langsung dari Palu terbuka lebar.
Pemerintah provinsi berencana mencari dukungan pendanaan, termasuk melalui CSR perusahaan besar.
Dengan status internasional ini, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri akan menjadi pintu gerbang utama Sulawesi Tengah menuju dunia.
Wisatawan mancanegara bisa datang langsung tanpa transit di kota lain, membuka peluang baru bagi pariwisata, investasi, dan UMKM lokal.
“Era baru konektivitas udara ini akan membawa dampak ekonomi signifikan dan mempercepat transformasi Sulawesi Tengah sebagai destinasi unggulan di Indonesia Timur,” tandas Anwar. (TB/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved