Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Natuna Giatkan Pelestarian Budaya Lewat Loka Karya Seni

Hendri Kremer
10/8/2025 17:20
Natuna Giatkan Pelestarian Budaya Lewat Loka Karya Seni
Para maestro, peserta, dan pejabat daerah berfoto bersama usai pembukaan Workshop Loka Karya Lang-lang Buana, Tari Tupeng, dan Mendu di Museum Natuna, Minggu (10/8/2025). Kegiatan ini digelar untuk menghidupkan kembali kesenian langka khas Natuna.( MI/Hendri Kremer)

Pemerintah Kabupaten Natuna bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Provinsi Kepulauan Riau menggelar Workshop Loka Karya Seni untuk menghidupkan kembali tiga kesenian langka khas Natuna. Kegiatan berlangsung di Museum Natuna pada 10–13 Agustus 2025.

Tiga kesenian yang menjadi fokus pelatihan adalah Lang-lang Buana, Tari Tupeng, dan Mendu. Seluruh peserta merupakan generasi muda yang diharapkan menjadi penerus tradisi tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma, mengatakan pentingnya menjaga warisan budaya di tengah derasnya perkembangan teknologi.

“Masuknya teknologi membawa dampak positif dan negatif. Dulu Natuna begitu kental dengan budaya, namun kini perlahan memudar. Sekarang, bangun pagi yang dicari adalah handphone, bukan yang lain,” katanya, Minggu (10/8).

Dia menilai teknologi memberi pengaruh 50 persen positif dan 50 persen negatif, tergantung bagaimana disikapi. Karena itu, ia meminta peserta memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.

“Generasi muda akan diperkenalkan dengan tiga kesenian oleh maestro-maestronya. Harapan kami, tentunya generasi ini sebagai penerus dan pelaku kesenian ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ardiyansyah, Staf Perencanaan BPK Wilayah IV, mengatakan bahwa workshop ini mengangkat kesenian lokal yang hampir punah. Menurutnya, kegiatan ini tidak boleh berhenti pada pelatihan semata.

“Kami ingin budaya-budaya ini lestari dan berkelanjutan. Generasi muda Natuna harus mampu melanjutkan eksistensi kebudayaan yang kita miliki,” katanya.

Ia menambahkan, Natuna dipilih sebagai lokasi karena memiliki kekayaan budaya yang khas. Lang-lang Buana hanya ada di Natuna, Mendu memiliki akar sejarah di Sedanau, sedangkan Tari Tupeng menonjolkan unsur teater.

Workshop akan berlangsung selama tiga hari dengan agenda praktik langsung bersama maestro. Puncaknya, karya peserta akan dipentaskan pada acara Kenduri Pulau Tiga, 13 Agustus 2025.

Melalui kolaborasi pemerintah dan pelaku seni, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata membangkitkan kembali semangat pelestarian budaya di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya