Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Jogja Fashion Week Dorong Pertumbuhan Industri Fesyen Tanah Air

Ardi Teristi Hardi
08/8/2025 14:22
Jogja Fashion Week Dorong Pertumbuhan Industri Fesyen Tanah Air
(DOK Panitia JFW)

Geliat industri fesyen di Jogja terus berkembang. Hal tersebut tampak dalam perhelatan Jogja Fashion Week (JFW) 2025 yang telah memasuki edisi ke-20, yang kali ini mengusung tema 'Threads of Tomorrow'.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi menyebut Jogja Fashion Week sebagai wujud nyata kreativitas kecintaan produk dalam negeri. 

“Jogja sebagai sumber inspirasi bagi desainer dan pelaku industri,” terang Fajarini saat membuka Jogja Fashion Week 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (7/8). Produk-produk tekstil dan garmen yang ditampilkan di JFW dinilai memiliki daya saing tinggi.

"Kami siap bantu menghubungkan brand-brand terpilih dengan buyer dari Italia dan Taiwan,” ungkap Fajarini.

Ekspor sektor tekstil Indonesia, lanjut dia, tengah tumbuh sekitar dua persen dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut menjadi sinyal positif bagi industri fesyen agar terus semangat.

“Kegiatan ekspor ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Fajarini. Kinerja ekspor kumulatif 2025 menunjukkan pertumbuhan 7,7 persen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Yuna Pancawati menambahkan, saat ini JFW telah memasuki penyelenggaraan ke-20. Tema Threads of Tomorrow yang menggambarkan benang-benang harapan dan inovasi dengan semangat keberlanjutan untuk masa depan dunia mode.

“Tema ini mencerminkan dunia mode terus berkembang dengan menghubungkan tradisi, teknologi, kreativitas tanpa batas, juga keberpihakan terhadap keberlangsungan bumi dan segala isinya,” imbuh dia.

Threads of Tomorrow tidak hanya membicarakan kain atau desain, tetapi juga peran fashion sebagai medium membangun masa depan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. 

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyampaikan, dunia mode saat ini bukan lagi sekadar persoalan estetika. Dunia mode tak lagi hanya soal estetika, tetapi juga medium perubahan yang menjahit harapan baru, menganyam keberlanjutan, dan merajut identitas yang progresif.

"Nilai-nilai budaya Yogyakarta, seperti keselarasan, kelestarian, dan welas asih terhadap alam menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun ekosistem mode yang berkelanjutan," jelas dia.

JFW 2025 juga menggelar Jogja Fashion Design Competition, diikuti oleh 115 peserta dari berbagai kota seperti Jakarta, Pekanbaru, Blitar, Banjarnegara, Purworejo, Semarang, Klaten, Riau, dan Banyumas. 

JWF 2025 digelar Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, Kamis (7/8) hingga Senin (10/8). JWF tahun ini menargetkan kehadiran lebih dari 5.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan, serta mencatatkan nilai transaksi bisnis sebesar Rp2 miliar.(H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya