Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
STASIUN Kereta Api Lidah Tanah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara, merupakan peninggalan kolonial Belanda yang tetap beroperasi hingga kini. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatra Utara mengoperasikannya sebagai salah satu stasiun untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Kepala Stasiun Kereta Api Lidah Tanah Hendarji Widodo di Serdang Bedagai, Sabtu (19/7), mengatakan stasiun tersebut mulai dioperasikan pada 1902. Pada awalnya, stasiun tersebut hanya difungsikan sebagai pengatur persilangan kereta api dari Kota Medan menuju Pematangsiantar atau Tanjung Balai dan sebaliknya.
Namun, sejak Februari 2025, KAI Divre I Sumatra Utara memfungsikan stasiun tersebut juga untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Ini tidak terlepas dari tingginya animo masyarakat untuk menggunakan jasa kereta api.
Hal itu seiring diberlakukan Grafik Perjalanan KA (Gapeka) 2025 menggantikan Gapeka 2023 yang sebelumnya digunakan. Gapeka merupakan pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api, mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, dan penyusulan, yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.
"Manfaat yang dapat dirasakan pelanggan pada penerapan Gapeka 2025, salah satunya ialah penambahan pemberhentian di stasiun untuk melayani naik/turun penumpang," katanya. Di Stasiun Lidah Tanah, kereta api yang berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang ada dua, yakni Kereta Api Putri Deli dan Siantar
Ekspres.
Sebelum dioperasikan sebagai stasiun yang melayani penumpang, sejumlah pembenahan dilakukan, seperti penambahan kursi ruang tunggu, bancik (tangga untuk turun dan naik penumpang), loket boks, kursi roda, tandu, tong sampah, alat pengering payung, termasuk juga perlengkapan musala. Stasiun yang berada di ketinggian 11,47 dari permukaan air laut tepatnya terletak di Deli Muda Hilir, Perbaungan, Serdang Bedagai, tersebut memiliki lima ruangan yang difungsikan, masing-masing untuk kepala stasiun, musala, ruang tunggu, safety first, dan ruang pengatur perjalanan.
Stasiun tersebut hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setiap hari, selain kepala stasiun, ada tiga atau empat petugas yang bertugas dengan masing-masing dibagi tugas siang dan malam.
Mengingat bangunan stasiun termasuk salah satu cagar budaya, tak banyak perubahan yang dilakukan KAI Sumut terhadap bangunan stasiun tersebut demitetap menjaga keasliannya. "Harus sangat hati-hati karena memang ada aturannya. Misalnya kalau ada genteng yang bocor harus disisip dengan genteng jenis yang sama. Demikian juga dengan yang lain. Kita hanya bisa memperindah sekitarnya, misalnya dengan menanam bunga atau lainnya," katanya. (Ant/I-2)
Wakil Bupati Serdang Bedagai Adlin Tambunan mengunjungi para korban bencana puting beliung yang terjadi beberapa hari yang lalu, Jumat (23/5).
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Syamsul Hidayat mengutarakan program CSR kali ini menyasar kepada para penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Sergai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved