Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
UTUSAN Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Air, Retno Marsudi, mengatakan akses air minum aman hingga kini masih menjadi tantangan mendesak di tingkat global dan nasional.
“Data PBB menunjukkan bahwa 1 dari 4 orang tidak memiliki akses terhadap air bersih, dan setiap hari 1.000 anak di bawah 5 tahun meninggal akibat keterbatasan ini, dengan angka kematian akibat diare 3 kali lebih tinggi dibandingkan dari kekerasan. Di Indonesia sendiri, akses air bersih juga menjadi salah satu tantangan yang kita hadapi," ujar Retno pada peresmian sarana air bersih dan serah terima sarana air minum aman di SD GMIT Oenaek, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (15/7).
Sarana air bersih itu merupakan hasil kerja sama Danone Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan beserta mitra Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, Nazava dan Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Selain di Kupang, Danone juga membangun saringan air Nazava bagi masyarakat di Timor Tengah Selatan (TTS). Peresmian sarana air bersih ini juga dihadiri UN Resident Coordinator untuk Indonesia, Gita Sabharwal.
Retno mengatakan dalam menjawab tantangan akses air bersih ini, kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pihak, termasuk swasta, memainkan peranan penting. "Karenanya, kami mengapresiasi dan menyambut hangat dukungan dan kolaborasi Danone Indonesia dalam penyediaan infrastruktur dan fasilitas akses air bersih. Semoga sinergi ini dapat semakin kuat untuk mengatasi isu-isu air di berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya.
Gubernur NTT yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Iin Anggraeni, turut mengapresiasi kolaborasi ini. “Sudah lebih dari dua dekade, Danone Indonesia menghadirkan akses air bersih ke desa-desa di NTT. Danone Indonesia tidak berhenti dan terus berkontribusi lewat program pencegahan stunting yang mencakup edukasi, pelatihan, penyediaan akses nutrisi, hingga pembentukan Tim Monitoring Stunting Desa," ujarnya.
Hingga kini, program ini telah menjangkau sekitar 20 desa di Kupang dan mulai diperluas ke wilayah lain di NTT. Iin mengatakan pihaknya berharap masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah di NTT dapat merasakan dampak keberadaan fasilitas air bersih tersebut, dan menjalani hidup yang lebih sehat.”
PENURUNAN STUNTING
VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, mengatakan pihaknya meyakini ketersediaan akses air bersih maupun air minum aman berkaitan erat dengan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
"Sebagai bagian dari komitmen kami yang tertera dalam Danone Impact Journey untuk menaptakan dampak kesehatan melalui hidrasi dan nutrisi serta mendukung upaya pemerintah Indonesia dan SDGs dalam mencapai target akses air minum layak dan aman kami berharap dengan diresmikannya sarana air bersih dan diserahterimakannya sarana air minum aman berupa water filter ini maka dapat mendorong penurunan angka stunting, dan meningkatkan kesehatan masyarakat NTT, khususnya, di wilayah yang memiliki keterbatasan akses,” tegas Vera.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 mencatat NTT sebagai provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi sebesar 35,34. Karenanya, mendukung upaya penurunan dan penanganan prevalensi stunting di NTT, Danone Indonesia telah menjalankan program pencegahan stunting sejak 2020.
Vera mengatakan inisiatif ini telah menjangkau hingga lebih dari 79 ribu penerima manfaat melalui kegiatan edukasi serta penyediaan akses nutrisi, air bersih dan sanutasi, serta berkontribusi terhadap penurunan dan penanganan prevalensi stunting di Kabupaten Kupang yang sebelumnya pada 2020 berada di angka 22,34 menjadi 124 di 2024 lalu.
Adapun ketersediaan air bersih dan sanitasi dapat menurunkan resiko infeksi seperti diare berulang yang dapat menghambat penyerapan gizi dan menyebabkan stunting. (E-2)
Target penerima bantuan merupakan lingkungan sekolah ataupun wilayah daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved