Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Perayaan Tumpek Kandang di Pulau Serangan, BTID Lepas Ribuan Tukik ke Laut

Arnoldus Dhae
13/7/2025 16:00
Perayaan Tumpek Kandang di Pulau Serangan, BTID Lepas Ribuan Tukik ke Laut
Pelepasan tukik di Pulau Serangan.(MI/Arnoldus Dhae)

UMAT Hindu Bali kembali merayakan upacara Tumpek Kandang di Desa Adat Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Tumpek Kandang dirayakan menurut tradisi Hindu Bali setiap enam bulan sekali sesuai perhitungan kalender Bali. 

Tumpek Kandang menjadi upacara yang sangat penting di Bali. Perayaan Tumpek Kandang juga berkaitan dengan konsep Tri Hita Karana, khususnya Palemahan yaitu menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan, termasuk hewan. Melalui upacara ini, umat Hindu memohon keselamatan dan kerahayuan bagi semua hewan agar tetap bisa memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi manusia. 

Pemangku adat Desa Serangan yang juga memimpin upacara Tumpek Kandang I Made Sandya menjelaskan, Tumpek Kandang bukan sekadar ritual rutin, melainkan juga sebagai pengingat agar manusia tak merasa paling berkuasa di atas makhluk lain di atas bumi ini. 

“Dalam lontar-lontar Hindu, Tumpek Kandang adalah bagian menjaga keharmonisan Palemahan, bagaimana manusia hidup selaras dengan alam dan binatang,” jelas Sandya yang memimpin prosesi upacara. 

Ia menegaskan, siklus kehidupan ini saling terkait. "Kalau kita jaga alam, alam akan menjaga kita kembali,” tambahnya. Begitu juga dengan pelestarian penyu atau tukik.

Dalam momentum Perayaan Tumpek Kandang ini, Bali Turtle Island Development (BTID) yang sangat konsen terhadap pelestarian penyu berhasil melepaskan ribuan tukik ke laut lepas melalui bibir pantai di Desa Adat Serangan Bali. 

Kepala Komunikasi BTID, Zakki Hakim mengatakan, momen pelepasan tukik ini menjadi bagian perayaan rutin Tumpek Kandang, salah satu hari raya tradisi Bali untuk memuliakan semua makhluk hidup, khususnya hewan. Pada upacara Tumpek Kandang, warga bersama PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, memulai persembahyangan di kawasan dan biasanya diakhiri dengan pelepasan tukik ke laut, pelepasan burung ke alam bebas atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan hidup. 

Menurut Zaki Hakim, komitmen ini bukan sekadar simbolik. Sejak lama, BTID mendukung aktivitas konservasi penyu yang dilakukan oleh Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan. Sejak tahun 2022 telah berhasil melepas lebih dari 11.000 tukik ke Samudra Hindia. 

Sepanjang tahun 2024 saja, TCEC mencatat sekitar 95 sarang penyu di pesisir Serangan dan meningkat 15 sarang dari tahun sebelumnya. Tahun 2024, lebih dari 7.600 telur penyu berhasil dilindungi, dengan sekitar 4.000 tukik dilepas kembali ke habitat aslinya.

Tak hanya itu, TCEC juga membuka jalur edukasi ekowisata konservasi. Pada tahun 2024, lebih dari 38.000 pengunjung  mulai dari pelajar, wisatawan, hingga relawan telah belajar langsung cara merawat sarang, menetaskan tukik, dan memahami peran penting warga lokal menjaga rantai ekosistem pesisir. Kegiatan ini tidak hanya menyelamatkan satwa laut, tetapi juga mendukung ekonomi warga Serangan lewat homestay, suvenir, hingga usaha kuliner setempat.

Menjaga Keamanan Ekosistem

BTID pun ikut menegaskan aksi nyata di luar seremoni. Bersama Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, digelar vaksinasi rabies untuk anjing-anjing di area KEK Kura Kura Bali. Langkah sederhana ini memastikan satwa tetap sehat dan ekosistem tetap aman bagi semua makhluk. 

"Lepasnya tukik hari ini mengingatkan semua bahwa setiap langkah maju harus sejalan dengan alam. Tumpek Kandang adalah cerminan bagaimana Serangan, alam, dan manusia saling merawat. Di Kura Kura Bali, nilai ini menjadi dasar ruang sehingga manusia, satwa, dan bumi saling menjaga. Semangat yang sama tumbuh di hati generasi muda Serangan. Bagi mereka, pantai ini bukan hanya destinasi wisata, melainkan rumah penyu yang harus tetap lestari. Kalau tukik-tukik ini bisa kembali lagi suatu hari nanti, berarti kita menjaga rumahnya dengan benar,” katanya

Di tengah upaya menjadikan Kura Kura Bali sebagai kawasan pariwisata berkualitas dan industri kreatif, momen sederhana seperti Tumpek Kandang adalah pengingat apa pun skala pembangunan, cinta pada alam tak boleh sekadar jadi jargon. Di kawasan ini, keharmonisan terus diperbarui, bukan hanya dirayakan, tetapi dijaga bersama.

Kura Kura Bali adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk Pariwisata Berkualitas dan Industri Kreatif, ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia pada April 2023. Dikelola oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai master developer, kawasan ini memadukan gaya hidup marina, komunitas berbasis pengetahuan, dan filosofi Tri Hita Karana, harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas untuk mewujudkan masa depan Bali yang berkelanjutan. (OL/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya