Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PERNAHKAH kamu mendengar tentang Pabrik Gula Madukismo? Terletak di Bantul, Yogyakarta, pabrik ini bukan hanya tempat produksi gula dan spiritus, tetapi juga destinasi wisata edukasi yang penuh sejarah dan budaya. Berdiri sejak tahun 1955, pabrik ini menyimpan banyak rahasia menarik yang sayang untuk dilewatkan. Yuk, kita telusuri sejarah dan fakta uniknya!
Pabrik Gula Madukismo awalnya bernama Pabrik Gula Padokan, didirikan pada masa kolonial Belanda. Namun, pada tahun 1948, pabrik ini hancur akibat Agresi Militer Belanda II. Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dengan visinya untuk membantu rakyat, memulai pembangunan kembali dan mengganti namanya menjadi Madukismo pada tahun 1955. Pabrik ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 29 Mei 1958, menjadikannya satu-satunya pabrik gula dan spiritus yang masih beroperasi di Yogyakarta hingga kini.
Tujuan utama pendirian kembali Pabrik Gula Madukismo adalah membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat kehancuran pabrik sebelumnya. Keren, bukan? Selain itu, pabrik ini juga mendukung program pangan nasional dengan memproduksi gula pasir berkualitas.
Selain sejarahnya yang kaya, Pabrik Gula Madukismo memiliki beberapa fakta unik yang membuatnya istimewa. Berikut beberapa di antaranya:
Pabrik Gula Madukismo bukan hanya soal produksi, tetapi juga destinasi wisata yang edukatif. Dibuka untuk umum sejak 17 April 1993, agrowisata ini memungkinkan pengunjung melihat proses pembuatan gula dan spiritus secara langsung. Kamu bisa menyaksikan tahapan seperti penggilingan tebu, pemurnian nira, hingga kristalisasi gula.
Selain itu, kamu juga bisa menjelajahi pabrik dengan kereta wisata, melihat mesin-mesin kuno, dan belajar tentang fermentasi spiritus dari tetes tebu. Tiket masuknya terjangkau, hanya Rp7.000 per orang untuk rombongan minimal 40 orang. Pastikan reservasi dulu, ya!
Salah satu daya tarik utama Pabrik Gula Madukismo adalah tradisi Cembengan. Ritual ini dilakukan untuk memohon kelancaran produksi gula. Prosesinya mencakup ziarah makam leluhur, penyembelihan kambing kendit, dan puncaknya adalah kirab Tebu Manten, di mana dua batang tebu terbaik dihias seperti pengantin dan diarak keliling pabrik. Tradisi ini kini jadi pesta rakyat yang meriah dengan pertunjukan wayang kulit, jathilan, dan pasar malam.
Mengunjungi Pabrik Gula Madukismo adalah cara seru untuk belajar tentang sejarah industri gula di Indonesia sambil menikmati wisata budaya. Lokasinya yang mudah diakses di Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, serta jam buka dari Senin hingga Sabtu (07.30-15.00 WIB untuk Senin-Kamis, 07.30-11.30 WIB untuk Jumat-Sabtu) membuatnya cocok untuk liburan keluarga atau study tour. Jangan lupa bawa kamera untuk mengabadikan momen di tengah bangunan bersejarah dan kereta lori yang ikonik!
Jadi, tunggu apa lagi? Rencanakan kunjunganmu ke Pabrik Gula Madukismo dan temukan rahasia sejarah serta fakta unik yang membuat tempat ini begitu istimewa. Dijamin, pengalaman ini akan jadi kenangan tak terlupakan di Yogyakarta!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved