Pungli, Pejabat Dinas Peternakan Ditangkap

SY, Kepala Seksi di Balai Laboratorium Kesehatan dan Klinik Hewan, Dinas Peternak­an Sumatra Barat, ditangkap saat melakukan aksi pungutan liar. SY memungut biaya pengobatan hewan tiga kali lipat dari ketentuan sesuai dengan Pergub No 76/2014. “Kami menerima laporan adanya tindak pungli dari masyarakat. Tim bergerak dan melakukan operasi tangkap tangan di balai laboratorium,” papar pejabat Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatra Barat AKB Imran Amir, Selasa (22/11).

Dalam operasi penindakan itu, tim Saber Pungli Sumbar menyita uang tunai Rp3 juta dari laci meja SY dan uang Rp3,1 juta dari laci seorang dokter hewan. “Uang itu diakui hasil pungli. Kami juga menyita dokumen dan dua komputer,” lanjut Imran. Di Cirebon, Jawa Barat, Wali Kota Nasrudin Azis meng­akui pembentukan tim Saber Pungli terhadang oleh pendanaan. “Kami siap mengalokasikan anggaran, tetapi belum tahu berapa banyak yang dibutuhkan.”

Kapolres Cirebon Kota AKB Indra Jafar menyatakan pihaknya serius untuk membentuk tim Saber Pungli. “Masih ada masalah anggaran. Kami masih harus berkonsultasi dengan Pemprov Jabar.” Kemarin, Polda Sumatra Selatan meluncurkan Sistem informasi Aplikasi Pajak Online untuk pengurusan pembayaran pajak. Dengan aplikasi itu, warga tidak perlu antre dan datang ke kantor Samsat untuk membayar pajak.

“Ini bisa mencegah terjadinya praktik pungli. Dengan aplikasi itu, warga bisa tahu berapa yang harus mereka bayar dan kemudian membayarnya ke bank terdekat,” kata Kapolda Sumatra Selatan Irjen Djoko Prastowo. Di Palu, Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukca­pil) Burhan Toampo mengaku akan mengambil langkah tegas untuk menindak pegawai negeri sipil (PNS) atau tenaga kontrak yang melakukan pungli saat melayani warga. (YH/UL/DW/TB/N-2)