Atraksi Terjun Payung hingga Robot Canggih Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79

Heryadi
02/7/2025 21:47
Atraksi Terjun Payung hingga Robot Canggih Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79
Sejumlah siswa sekolah menaiki kendaraan polisi pada peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Monas, Jakarta.(Dok.Istimewa)

RIBUAN orang mulai dari kelompok tani hingga elemen masyarakat luas menghadiri upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa, (1/7). Upacara dipimpin Presiden Prabowo Subianto selaku inspektur upacara.

Dari informasi yang dihimpun, upacara Hari Bhayangkara dihadiri 4.830 personel Polri, sekitar 3.795 orang dan 1.035 orang dari Kelompok Tani/MBG. Total jumlahnya diperkirakan mencapai 9.660 orang. 

Sejumlah rangkaian atraksi ketrampilan Polri ditampilkan untuk menghibur masyarakat dalam puncak peringatan HUT Polri tersebut. Salah satunya adalah terjun payung. Dalam aksi tersebut, penerjun Polri membentangkan kain besar bergambar Presiden Prabowo Subianto. Penerjun Polri lainnya membawa Bendera Sang Saka Merah Putih hingga Tri Brata Polri. 

Tak hanya terjun payung, aksi robot anjing pelacak atau K9 beratribut Polri juga memeriahkan puncak Hari Bhayangkara ke-79 di Monas. Robot anjing K9 melakukan simulasi pengamanan antisipasi bom yang dilakukan jajaran kepolisian. Hal itu dilakukan di hadapan Presiden Prabowo Subianto. 

Pantauan secara langsung di lokasi, kehadiran robot K9 diawali dengan aksi simulasi pembajakan sebuah mobil bermuatan radioaktif yang dilakukan komplotan penjahat.

Setelah aksi kejar-kejaran berlangsung, akhirnya petugas berhasil menghadang para penjahat tersebut. Sampai akhirnya, unit robot K9 pun diturunkan dari drone yang diterbangkan ke titik lokasi.

ROBOT CANGGIH DIPERKENALKAN
Polri juga secara resmi memperkenalkan 30 unit robot canggih dalam defile syukuran Hari Bhayangkara ke-79. Puluhan robot itu terdiri dari 10 robot humanoid, 13 robodog (quadruped), dan tujuh robot penjinak bom. Hal ini menandai dimulainya Fase Sosialisasi & Demonstrasi Publik menuju transformasi digital Polri. 

"Robot-robot ini dirancang untuk fungsi spesifik, humanoid berfokus pada interaksi publik dan edukasi, robodog untuk pemantauan area kompleks serta deteksi bahaya, sementara robot penjinak bom menyasar penanganan bahan peledak di lokasi berisiko," kata Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo. 

Dalam hal ini, Polri menyatakan ada tiga pilar utama dalam pengembangan robotik, prinsip non-militer fokus layanan publik, transparansi pelaporan perkembangan berkala, dan kemanusiaan robot sebagai pendukung personel. 

"Kehadiran robot masih bersifat demonstratif dan edukatif. Kami sedang menyesuaikan kebutuhan lapangan dengan teknologi. Robot adalah mitra strategis, bukan pengganti peran manusia," ujar Dedi. 

Kehadiran robot dalam peringatan ini bersifat simbolis sebagai wujud komitmen Polri terhadap transformasi digital. Semua unit masih dalam pengembangan dan belum berstatus operasional, namun menjadi penanda awal menuju smart policing yang berorientasi pada keselamatan warga dan efisiensi tugas. (Ant/E-2)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya