Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEJUMLAH warga yang dilintasi Sungai Citarum resah karena tingginya naik debit air di hulu seiring meningkatnya intensitas hujan dan kemungkinan dibukanya kembali pintu saluran pembuangan (spillway) waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat, Jabar.
Dalam surat bernomor 282/014/UPSGL/2016, PT Indonesia Power menyatakan, saat ini ketinggian air di waduk Saguling telah mencapai 643,70 mdpl. Jika air mencapai 643,80 mdpl, sesuai dengan standar operasi maka pintu spillway nomor 3 akan dibuka setinggi 1 meter.
General Manager PT Indonesia Power, Hendres Wayen mengaku, pihaknya sudah membuka pintu spillway nomor 3 pada hari Kamis (10/10) pukul 21.45 WIB karena tingginya curah hujan di hulu Citarum, sekitar Bandung Raya.
Warga Kecamatan Haurwangi di Cianjur dan Kampung Cisameng, Kecamatan Cipatat diminta meningkatkan kewaspadaannya.
Sejak pintu spillway dibuka, debit air di aliran sungai Caringin di Cianjur terus meningkat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat, satu bangunan pos ronda rusak tergerus arus air.
Luapan Sungai Caringin terjadi, Kamis (10/11) pukul 23.00. Debit air terus meninggi bahkan melebihi bangunan jembatan penyeberangan.
Ketinggian air dari batas normal naik 3 meter.
Sebanyak 400 KK di Kampung Bantarcaringin, Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, pun dibayangi ancaman banjir.
"Sekarang baru meluap beberapa meter. Tapi tidak tahu kalau nanti pintu air lainnya ikut dibuka," ujar Kaur Keuangan Desa Cihea, Ali Nurdin, kemarin.
Kekhawatiran juga menyelimuti warga Karawang.
"Khawatir juga kalau seperti ini. Kalau alat-alat elektronik sudah saya simpan dilantai dua, belajar dari banjir besar kemarin," ungkap Yudi Setiawan, warga Desa Wadas, yang rumahnya tidak jauh dari Sungai Citarum.
Namun, PT Indonesia Power menegaskan, peringatan hanya diberikan untuk warga di dua desa saja.
"Jadi, imbauan ini tidak untuk seluruh masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Citarum. Kalau pun terjadi limpasan, pengelola Waduk Cirata dan Jatiluhur juga pasti bakal mengantisipasinya," tegas Hendres.
Tak hanya masyarakat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Asip Suhendar meminta para relawan bersiaga.
Koordinasi pun dilakukan BPBD dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk mengetahui kondisi air terakhir setiap bendungan yang dilewati Sungai Citarum.
Capai puncaknya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, puncak musim hujan akan terjadi selama beberapa pekan ke depan hingga awal 2017 mendatang.
Cuaca ekstrem yang belakangan terjadi semakin meningkatkan kejadian bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang di Bandung dan Aceh, tanah longsor di Garut, serta angin kencang di Kalsel.
"Masyarakat harus berhati-hati ketika beraktifitas di luar rumah pada sore hari. Selain itu, khusus untuk daerah perkotaan dan dataran tinggi agar mengantisipasi hujan lebat dengan durasi singkat yang dapat menyebabkan genangan bahkan banjir bandang," jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S Swarinoto di Jakarta.
Hingga kemarin, tingginya intensitas hujan membuat sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor, yakni di Karawang, Garut, Bengkulu, Seluma, Jambi, Cilacap, Yogyakarta, dan Lampung.
Sedangkan, bencana tanah longsor di halaman Masjid Agung Al-Furqon, Bandar Lampung, menimbun empat warga dan dua motor yang sedang berteduh. (BK/CS/AD/MY/SL/LD/AT/DW/BB/PO/JS/RF/DG/EP/Mut/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved