Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Arus Mudik di Jawa Tengah Meningkat, 14.693 Personel Mulai Disiagakan

Akhmad Safuan
23/3/2025 13:10
Arus Mudik di Jawa Tengah Meningkat, 14.693 Personel Mulai Disiagakan
Kepadatan arus lalulintas di ruas Jalur Pantura Kota Pekalongan meningkat Minggu (23/3/2025) seiring bertambahnya jumlah kendaraan pemudik lebaran masuk Jawa Tengah.(MI/Akhmad Safuan)

KENDARAAN para pemudik yang masuk Jawa Tengah mulai meningkat pada Minggu (23/3). Belasan ribu personel gabungan mulai siaga di sepanjang ruas jalur mudik. Ratusan posko Lebaran juga diaktifkan guna memberikan pelayanan dan mengantisipasi gangguan bagi pemudik.

Pemantauan Media Indonesia, sejak Minggu dini hari, ribuan kendaraan pemudik Lebaran mulai masuk Jawa Tengah melalui gerbang tol Trans-Jawa di Penjagan dan jalan nasional di Cisanggarung, Losari, Brebes, dan terus meluncur ke arah timur (Semarang).

Demikian juga dari arah timur kendaraan mudik masuk melalui jalan nasional di Sarang (Rembang, Cepu, dan Randublatung (Blora) serta Sragen.

Pemudik dengan kendaraan roda dua dan roda empat masih mewarnai arus mudik di jalur pantura Jawa Tengah. Sementara seagian angkutan barang bersumbu 3 atau lebih juga masih banyak melintas di jalan nasional maupun Jalan Tol Trans-Jawa tersebut.

"Mulai besok Senin (24/3) truk bersumbu 3 atau lebih mulai dibatasi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Sonny Irawan.

Selain itu, Polda Jateng juga mengantisipasi kemacetan akibat melonjaknya jumlah kendaraan serta gangguan lalu lintas. Sejumlah skema telah disiapkan dari mulai penerapan satu arus (one way) nasional mulai Kamis (27/3), one way lokal di ruas tol, sistem buka tutup hingga pengalihan ke jalur alternatif.

Kepala Biro Ops Polda Jawa Tengah Kombes Basya Radyananda mengatakan, dalam rangka mengamankan keamanan dan ketertiban masyarakat serta untuk kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Ketupat Candi 2025 dengan melibatkan 14.693 personel gabungan baik Polda, Polres, TNI maupun instansi terkait.

Belasan ribu personel gabungan tersebut, ungkapnya, terdiri dari 1.140 personel Polda Jawa Tengah, 11.182 personel Polres jajaran dan 2.317 personel gabungan dari instansi terkait.

"Personel tersebut akan ditempatkan di 112 pos pengamanan, 33 pos pelayanan, 31 pos terpadu, 26 pos rest area dengan fokus di jalur mudik dan balik, kawasan wisata, pusat keramaian serta tempat ibadah," Imbuhnya.

Menurut Basya, dalam pengamanan ini diterapkan strategi aglomerasi yaitu Banyumas, Cilacap, Brebes, Tegal, Kota Tegal, Purbalingga, Pemalang (1); Wonosobo, Kota Magelang, Banjarnegara, Temanggung (2); Surakarta, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Sidoarjo (3); Kota Semarang, Salatiga, Kabupaten Semarang, Demak, Kendal (4); dan Semarang, Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Salatiga, Boyolali, Sidoarjo, Karanganyar, Sragen, Klaten (5).

Sementara itu, cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah di pantai utara (pantura) dan pantai selatan (pansela) dapat berdampak bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung mengancam pemudik lebaran.

Banjir air laut pasang (rob) juga kembali merendam jalur pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, hingga menghadang pemudik melintas.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Demak Ajun Komisaris Thoriq Aziz mengatakan, bersamaan berlangsungnya arus mudik Lebaran, banjir rob kembali merendam jalur pantura Semarang-Demak, sehingga diminta agar para pemudik berhati-hati ketika melintas di ruas jalan nasional Kecamatan Sayung, Demak, karena ketinggian banjir dapat mencapai di atas 50 sentimeter.

Mengantisipasi gangguan lalu lintas akibat banjir tersebut, selain telah menempatkan puluhan petugas di lokasi banjir, Polres Demak juga berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang untuk pengalihan arus kendaraan ke jalur alternatif yakni Genuk-Bulusari-Obggorawe atau Seharang-Mranggen-Godong-Kudus.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan, berdasarkan peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa intensitas hujan yang masih tinggi mengguyur daerah di Jawa Tengah dan air laut pasang (rob) kembali berlangsung di perairan utara Jawa Tengah, maka diminta kepada pemudik agar berhati-hati dan waspada.

"Kita minta pemudik melintas di daerah rawan bencana untuk waspada, seperti longsor di jalur-jakur ada di kawasan pegunungan dan banjir di dataran rendah terutama pantura Jawa Tengah," ujar Bergas.

Selain melakukan pemetaan daerah rawan bencana, BPBD Jawa Tengah telah melakukan mitigasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang dapat mengganggu perjalanan pemudik saat melintas.

"Hindari jalur-jalur rawan bencana seperti di Jawa Tengah setidaknya ada 18 titik rawan banjir," imbuhnya. (AS/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya