Proyek Rel Kereta Dapat Rp5 Triliun

PEMBANGUNAN rel kereta api di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sempat mandek lantaran anggaran yang cair minim, kini kembali bergerak.

Pada 2017 anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan rel kereta api cukup besar.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perkeretaapian Sulsel Henry Hidayat menjelaskan proyek pembangunan perkeretaapian tersebut mendapatkan kucuran dana dari skema pendanaan melalui surat berharga syariah negara sebesar Rp5 triliun.

Anggaran itu diperuntukkan pembangunan fisik.

Rinciannya untuk pembangunan 36 kilometer track atau badan jalan, tiga unit tunnel (terowongan), dan dua unit elevated track (jalan layang) yang terletak di Pantai Kupa, Kabupaten Barru, Sulsel.

Selain mendapatkan tambahan dari SBSN sebesar Rp5 triliun, akan ada tambahan anggaran dari APBN sebesar Rp219 miliar yang akan digunakan untuk pembebasan lahan.

Tahun ini pihaknya mendapatkan tambahan dana dari APBN-Perubahan untuk pembebasan lahan dari Kabupaten Barru menuju Kabupaten Pangkep.

"Pembebasan lahan tahun ini sebesar Rp77 miliar, rencana ada tambahan pada November ini sekitar Rp50 miliar, jadi total Rp127 miliar. Tahun depan anggaran untuk pembebasan lahan sebesar Rp219 miliar," lanjutnya.

Dari Jembrana, Bali, perbaikan dan pengaspalan seluruh jalan kabupaten ditargetkan rampung pada 2018.

Saat ini dari total jalan kabupaten sepanjang 1.075,92 km, masih ada 333,92 km yang masih perlu perbaikan.

Masih terkait dengan pembangunan infrastruktur, di Jawa Tengah pembangunan embung dan long storage di Cilacap terus dikebut.

Ada empat paket kegiatan yang tengah dirampungkan terutama di beberapa daerah di Cilacap.

Empat paket itu ialah embung Danasri, embung Bunter, long storage Sungai Cikalong dan Ciruyung. (LN/RS/LD/N-3)