Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kerusakan di Beberapa bagian Kota Pekanbaru Kian Memprihatinkan

Rudi Kurniawansyah
09/2/2025 14:43
Kerusakan di Beberapa bagian Kota Pekanbaru Kian Memprihatinkan
Kantor Wali Kota Pekanbaru itu jauh sekali dari pusat kota. Aksesnya sangat sulit dijangkau masyarakat karena lokasinya memang berada di pinggir kota yang masih kawasan hutan. (MI/Rudi Kurniawansyah)

TERBONGKARNYA sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) yang menjerat para pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru merupakan bukti dan fakta tentang tidak baiknya pengelolaan ibu kota Provinsi Riau itu. 

Teranyar, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dugaan korupsi dengan modus ganti uang (GU) terhadap Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa dan Sekda Kota Indra Pomi Nasution dengan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp6,82 miliar. Selain itu, sejumlah pejabat lainnya yang bermasalah dalam korupsi saat ini juga tengah diproses oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru.

Penyidik Senior KPK Syahrizal Asman kepada Media Indonesia mengatakan prihatin soal kondisi salah urusnya Kota Pekanbaru tersebut. Kerusakan fasilitas umum yang menahun dibiarkan saja tidak kunjung diperbaiki. Kemudian kondisi sampah yang parah, parkir yang mahal, bangunan pasar mangkrak, halte rusak, dan jalan yang rusak berlobang seolah-olah kota ini tidak ada pemerintahnya.

"Pekanbaru itu luasnya hampir sama dengan Jakarta. Jalannya besar-besar. Tapi jembatan penyeberangan jalannya tidak berguna (dipakai buat papan reklame). Rusak berkarat dibiarkan saja," ungkap Rizal, Minggu (9/2).

Kemudian, kata Rizal, Kantor Wali Kota Pekanbaru itu jauh sekali dari pusat kota. Aksesnya sangat sulit dijangkau masyarakat karena lokasinya memang berada di pinggir kota yang masih kawasan hutan. 

"Dan parkir di Pekanbaru itu mahal sekali, Rp3 ribu (Mobil). Untuk motor Rp2 ribu. Di mana-mana berhenti sebentar kena parkir Rp3 ribu," tukasnya.

Ia juga menyayangkan perilaku aparatur pemerintahan di Riau dan Pekanbaru yang doyan merampok uang rakyat. Korupsinya gila-gilaan. Seperti yang terbaru kasus dugaan korupsi jembatan layang (Fly Over) Jalan Tuanku Tambusai-Sukarno Hatta atau Simpang SKA Pekanbaru senilai Rp159 miliar dengan kerugian negara berdasarkan penghitungan ahli kontruksi mencapai Rp60 miliar. Itu hampir separuh dari anggarannya.

Bahkan, saat ini kondisi ikon ibukota Provinsi Riau di Kota Pekanbaru yakni tugu tari zapin nyaris tinggal kerangka. Sangat miris. Padahal, kerusakan tugu zapin yang diduga akibat aksi pencurian besi dan tembaga itu telah heboh dan diketahui pemerintah sejak tahun lalu.

Sementara Wali Kota Pekanbaru terpilih Agung Nugroho berulang kali menegaskan komitmennya untuk memperbaik Kota Pekanbaru. Ia menyatakan segera menurunkan tarif parkir menjadi Rp1 ribu per kendaraan. Kebijakan tersebut akan segera diberlakukan satu hari setelah dilantik sebagai Wali Kota Pekanbaru.

"Setelah dilantik, kami langsung keluarkan Surat Keputusan Wali Kota untuk menurunkan tarif parkir. Ini agar masyarakat tidak terbebani biaya parkir yang mahal. Begitu juga dengan jalan berlubang, kami akan segera menutup dan memperbaikinya untuk kenyamanan masyarakat Pekanbaru," pungkasnya. (S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya