Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

BNPB Maksimalkan Pemadaman

Baharman
18/9/2015 00:00
BNPB Maksimalkan Pemadaman
(Antara Foto)
UPAYA pemadaman kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) mulai menunjukkan hasil dalam sepekan terakhir. "Hal itu harus dipertahankan, caranya dengan strategi dan konsep yang tepat agar tidak terjadi kebakaran baru," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, seusai gelar rapat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, di Palembang, kemarin. Untuk itu, paparnya, saat ini di Sumsel sudah ada dua helikopter dan akan ditambah dua lagi serta satu heli Fixwing X-Truck. "Insya Allah dalam tiga hari mendatang sudah bisa beroperasi di Sumsel," tegas Williem. Sementara itu, Pesawat Casa untuk tugas TMC, tambahnya, sementara dialihkan ke Riau.

Pasalnya, berdasarkan analisis BMKG, awan masih sangat sedikit hingga 29 September. "Artinya, probabilitas untuk membuat hujan buatan itu kecil. Sementara itu, Riau diperkirakan cuaca berawan, bahkan diperkirakan pada 22 September ada hujan lebat," tuturnya. Dia menyebutkan, upaya maksimal pemadaman kebakaran terus dilakukan karena dibatasi waktu. Untuk wilayah Sumsel, disepakati sampai 30 September.

Sementara itu, Kepala UPTD Penanggulangan Lahan dan Hutan Dishut Sumsel, Achmad Taufik, mengungkapkan di Sumsel kemarin terdapat 20 titik panas (hotspot). "Itu juga berkurang jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang masih ada ratusan titik panas. Namun, memang jumlahnya fluktuatif," papar Taufik. Namun, dia menyebutkan, saat ini ada titik panas baru di kawasan Gunung Dempo, Kota Pagaralam. "Sebagian kecil kawasan hutan gunung itu terbakar," katanya. Sementara itu, kabut asap, tambahnya, mulai dirasakan pada pukul 06.00- 08.00 WIB kemudian petang hari pukul 17.00-18.00 WIB. "Hujan mulai mengguyur sebagian wilayah Sumsel, yakni Kabupaten Muba, OKU, dan Pagaralam," ungkapnya.

Asap di lahan gambut
Di Jambi, kabut asap masih belum berlalu. Hingga kemarin, kebakaran masih terjadi di kawasan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan asap pun masih keluar dari lahan tersebut. Kepala Penerangan Satgas Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Jambi, Mayor Inf Imam Syafei, kemarin, mengatakan pemadaman tetap dilanjutkan dengan melakukan penyiraman demi mencegah merambatnya api di lapisan bawah gambut yang mempunyai kedalaman mencapai 10 meter.

Pemadaman dilakukan masyarakat sekitar serta 1.800 personel Satgas dari TNI, Polri, Manggala Agni, Tim Reaksi Cepat BPBD, ratusan relawan dari kelompok Masyarakat Peduli Api, dan Basarnas. Sejak Rabu (16/9), kekuatan bertambah dengan bergabungnya 200 personel Brimob dari Mabes Polri. Di bagian lain, 100 hektare lahan bergambut terbakar di Desa Teluk Empening, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Kebakaran yang terjadi sejak tiga hari lalu itu juga menghanguskan ribuan pohon karet milik warga. Kepala Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Polda Kalimantan Barat, Kombes Suhadi SW, mengatakan sebanyak 100 personel gabungan telah diterjunkan untuk membantu warga memadamkan kebakaran lahan di Teluk Empening. Pasukan pemadam tersebut berasal dari Brimbob dan Sabhara Polda Kalimantan Barat, Polsek setempat, serta Manggala Agni dan pemadam kebakaran swasta.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya