Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Konflik Antara Dua Operator Jet Ski Samosir Memanas

Januari Hutabarat
24/1/2025 14:35
Konflik Antara Dua Operator Jet Ski Samosir Memanas
Konflik antara dua operator jet ski di Tuktuk, Kabupaten Samosir, Sumtra Utara, semakin memanas.(MI/Januari Hutabarat)


KONFLIK antara dua operator jet ski di Tuktuk, Kabupaten Samosir, Sumtra Utara, semakin memanas setelah insiden yang viral di media sosial pada 6 Januari lalu.

Perselisihan antara Jepri Rumahorbo dari Tuktuk Jet Ski dan Malum Sinaga dari Seadoosafarisamosir kini berubah menjadi pertempuran hukum yang kompleks. Hingga saat ini, Jepri masih ditahan di Mapolres Samosir, sementara upaya damai yang difasilitasi pihak kepolisian berakhir buntu.

Ketua Jet Ski Water Sport Tuktuk, Robet Manik, secara tegas menuding pihak Seadoosafarisamosir sengaja memanfaatkan konflik ini untuk kepentingan bisnis mereka. Menurut Robet, tuntutan damai yang diajukan oleh Seadoosafarisamosir sangat tidak masuk akal dan merugikan komunitas lokal.

“Mereka meminta kebebasan penuh untuk bermain jet ski di Tuktuk tanpa mematuhi aturan zona aman. Tuntutan ini menunjukkan bahwa mereka ingin menguasai area tanpa mempertimbangkan keselamatan dan aturan yang telah disepakati,” ungkap Robet pada Kamis (23/1).

Robet juga menyebutkan bahwa pihaknya bersedia berdamai, namun sikap keras kepala dari Seadoosafarisamosir membuat penyelesaian konflik menjadi semakin sulit.

Awal Mula Konflik
Perseteruan ini bermula dari pelanggaran kesepakatan tertulis yang ditandatangani pada 6 Oktober 2024 antara Tuktuk Jet Ski dan Seadoosafarisamosir. Dalam perjanjian yang disaksikan oleh sejumlah pejabat, termasuk Kapolsek Simanindo dan Kepala Dinas Pariwisata, kedua pihak sepakat untuk mematuhi zona aman operasional jet ski sejauh 300 meter dari tepi pantai.

Namun, Malum Sinaga diduga mengoperasikan jet ski di area yang hanya berjarak 50 meter dari pantai, yang kemudian diperingatkan oleh Jepri Rumahorbo. Peringatan ini berujung pada perselisihan fisik.

“Tindakan Jepri adalah respons atas perilaku Malum yang lebih dulu mencederai klien saya. Selain itu, Malum juga menghina Jepri dengan gestur yang tidak pantas di kawasan wisata internasional seperti Tuktuk,” ujar Jamin Naibaho, pengacara Jepri.

Tudingan Pelanggaran Lain
Pihak Tuktuk Jet Ski juga menuduh Seadoosafarisamosir melanggar kesepakatan untuk tidak memviralkan insiden apa pun. Pelanggaran ini, menurut mereka, telah merusak citra Tuktuk sebagai destinasi wisata yang damai.

“Kami telah berusaha menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun, karena pihak mereka menolak, kami memutuskan untuk melanjutkan laporan balik,” tegas Robet.

Perwakilan Seadoosafarisamosir, Stevani Siallagan, membantah tuduhan tersebut. Ia mengaku tidak berada di lokasi kejadian dan memberikan pernyataan berdasarkan laporan dari Malum Sinaga.

“Saya sedang berada di Jepang ketika insiden ini terjadi. Kami tidak ingin memperpanjang masalah ini, tetapi semua tindakan kami didasarkan pada fakta yang disampaikan oleh tim kami,” kata Stevani.

Dengan kedua pihak saling menuding, konflik ini telah mencoreng citra Tuktuk sebagai destinasi wisata unggulan. Warga dan wisatawan berharap ada solusi yang adil untuk menyelesaikan permasalahan ini tanpa merugikan pihak mana pun.

Laporan balik yang diajukan Tuktuk Jet Ski terhadap Seadoosafarisamosir kini menjadi babak baru dalam perseteruan ini. Akankah konflik ini menemukan solusi atau justru semakin meruncing? Semua mata kini tertuju pada pihak berwenang untuk mengambil langkah tegas. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya