Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEPTIAN Muhamad Nugraha, 12, warga Desa Sindangjaya, RT 39, RW 09, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, ditemukan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangandaran dalam kondisi meninggal dunia di Sungai Cirapuan. "Satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal setelah terbawa arus Sungai Cirapuan. Sebelumnya, korban bersama tiga temannya berenang sambil bermain air. Tanpa diduga-duga, air meluap. Meski temannya bisa menyelamatkan diri, korban terbawa oleh derasnya air tersebut dan ditemukan 15 kilometer (km) dari lokasi kejadian," kata Kepala BPBD Pangandaran Nana Ruhena di Pangandaran, Minggu (23/10).
Korban terseret oleh luapan air sungai pada Sabtu (22/10) sekitar pukul 16.50 WIB saat bermain bersama temannya. Nana mengakui pencarian korban sempat terkendala oleh minimnya perahu karet karena BPBD Pangandaran hanya memiliki satu perahu. Jenazah korban akhirnya ditemukan tim pencari gabungan BPBD Ciamis, BPBD Tasikmalaya, dan Basarnas Bandung. "Kami meminta masyarakat tetap waspada karena kondisi hujan cukup deras," paparnya. Sementara itu, hujan deras sejak Sabtu (23/10) hingga kemarin pagi menyebabkan sejumlah bencana di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan banjir bandang disebabkan luapan air Sungai Citepus. Di saat bersamaan, terjadi tanah longsor di jalan penghubung Sukabumi dengan Palabuhanratu. Akibatnya, jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan. "Kami masih mendata jumlah rumah yang terendam banjir khususnya yang rusak. Untuk banjir, debit airnya sudah mulai surut. Namun, akibat longsor, akses penghubung Sukabumi dengan Palabuhanratu belum bisa dilalui," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo.
Pelaksana Tugas Camat Palabuhanratu Iwan Gunawan menganggap banjir dan lumpur yang merendam sejumlah rumah di lima RW di daerahnya disebabkan tumpukan sampah di Sungai Cipalabuan. "Ini tak hanya disebabkan faktor cuaca, tapi masih adanya kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai yang membuat aliran tersumbat."
Desain khusus
Kota Pasuruan, Jawa Timur, telah menjadi langganan banjir sejak puluhan tahun silam. Untuk mengatasi itu, Pemerintah Kota Pasuruan membuat desain dan perencanaan khusus. "Harus punya desain tersendiri untuk atasi banjir itu karena Kota Pasuruan berada di kawasan yang berdekatan dengan pantai dan terdapat empat sungai yang bermuara sehingga mudah banjir," kata Wali Kota Pasuruan Setiyono.
Menurut Setiyono, karena Pasuruan berada di kawasan pinggiran pantai serta adanya empat muara sungai yang lumayan besar, otomatis air laut pasang tidak mungkin bisa dicegah. "Tidak mungkin mencegah air laut pasang. Makanya harus ada desain yang mapan," imbuhnya.
Di antara desain atau perencanaan yang harus dibuat itu ialah drainase yang memadai serta kawasan resapan yang tertata. Tidak ketinggalan penanganan sungai secara khusus, baik dengan pembuatan kolam retensi maupun normalisasi sungai secara rutin. (YK/AB/BB/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved