Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

80% Ruang Publik Gunakan Istilah Asing

(AD/N-4)
24/10/2016 02:00
80% Ruang Publik Gunakan Istilah Asing
(MI/M IRFAN)

PENGGUNAAN istilah asing di sejumlah ruang publik di wilayah Jawa Barat mencapai 80%. Demikian hasil pemotretan Balai Bahasa Dinas Provinsi Jawa Barat di 27 kabupaten dan kota. Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Muh Abdul Khak, mengatakan ruang publik yang diteliti, antara lain, hotel, tempat perbelanjaan, hiburan, kuliner, properti, hingga petunjuk umum.

Bahkan untuk kompleks permukiman nyaris seluruhnya menggunakan nama asing. "Namun, ini lebih lumayan jika dibandingkan daerah seperti Jakarta, Bekasi. Itu lebih tinggi lagi menggunakan bahasa asingnya. Istilah yang banyak digunakan ialah on the way, exit, residence, dan car free day," bebernya, minggu (23/10).

Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemedibud, Prof Dadang Sunenda, sudah saatnya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu perlu menjadi mata kuliah umum wajib di perguruan tinggi. "Masuk rumah makan atau kafe, menunya, semua sudah berbahasa Inggris dan kenapa tidak menggunakan bahasa Indonesia yang dibuat besar baru istilahnya Inggris kecil saja," ujarnya.

Hal itu seperti yang ditegaskan dalam UU No 24 Tahun 2009. "Diutamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang melestarikan bahasa daerah," katanya. Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, menyatakan komitmennya membangkitkan kembali bahasa Indonesia di ranah publik. "Kami akan evaluasi menyeluruh," janjinya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya