SEBANYAK 65 anggota DPRD Riau berencana pelesiran ke luar negeri yaitu Norwegia dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp7,3 miliar. Padahal jutaan rakyat Riau sedang sengsara terpapar musibah bencana kabut asap pembakaran hutan dan lahan. Selain itu, DPRD Riau pada APBD 2015 mengantongi total dana pelesiran yang cukup fantastis hingga mencapai Rp52,3 miliar. "Anggaran jalan-jalan anggota DPRD Riau ke luar negeri ini jumlahnya empat kali lipat jika dibandingkan dengan anggaran penanggulangan bencana kabut asap yang hanya sebesar Rp1,4 miliar. Mereka ingin pergi pada saat rakyat tertimpa bencana," ungkap Usman, Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau kepada Media Indonesia di Pekanbaru, kemarin.
Menurutnya, kunjungan anggota DPRD Riau ke luar negeri yang dilakukan pada saat hampir tidak ada wilayah Riau yang selamat dari bencana kabut asap dan sudah menimbulkan korban jiwa, membuat miris dan melukai hati rakyat. Tidak ada perasaan, tidak ada kepedulian, bahkan dianggap tidak menjadi bagian rakyat Riau. "Melihat dari urgensinya, kunjungan keluar negeri itu juga tidak penting dan bukan domain DPRD. Apalagi studinya soal pengelolaan ikan," jelas Usman.
Belum diteken Sementara itu, unsur pimpinan DPRD Riau membantah temuan Fitra Riau terkait kunjungan ke Norwegia dan negara Eropa lainnya. "Kalau dianggarkan benar memang hampir tiap tahun dianggarkan sejak empat tahun lalu. Tapi kami pimpinan dewan membantah kalau DPRD Riau berangkat ke Norwegia dan Belanda. Bagaimana mau berangkat jika pimpinan tidak penandatanganinya," ungkap Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman. Menurutnya, hingga izin anggota DPRD Riau ke luar negeri belum diteken oleh tiga pimpinan dewan.
Apalagi kondisi Riau saat ini tengah tertimpa musibah bencana kabut asap kebakaran hutan dan lahan. Adapun anggota DPRD Riau dari Partai Nasdem Ilyas HU, kemarin, mengatakan kegiatan kunjungan ke luar negeri tidak ada masalah asal untuk meningkatkan kinerja legislatif dan pemerintahan daerah. "Tapi kalau keberangkatan ke luar negeri itu hanya untuk jalan-jalan semata, saya menolaknya," ungkap Ilyas yang berada di Komisi C. Di bagian lain, dampak kabut asap membuat maskapai penerbangan Garuda Indonesia memutuskan tidak mengoperasikan dua penerbangan rute Berau ke Balikpapan dan sebaliknya, mulai kemarin dan hari ini.
Dua penerbangan Garuda yang tidak beroperasi adalah GA 693 dan GA 697 yang biasa melayani penerbangan pagi dan sore dari Balikpapan-Berau. Dalam pengumuman resmi yang dipasang di Bandara Kalimarau, kemarin, penutupan operasi dua penerbangan itu disebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu, jelas Ecky Lazuardi, Marketing Communication Executive Garuda Indonesia Cabang Balikpapan. Di Bandara Hang Nadim, Batam, kabut asap mengakibatkan penerbangan dengan tujuan ke sejumlah daerah di Sumatra masih dibatalkan, kemarin. "Penerbangan Lion Air tujuan Jambi, Pekanbaru, Padang, Medan, dibatalkan. Untuk daerah lain masih dikonfirmasi," Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso.