Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Perihnya Jadi Guru Honorer di Sukabumi

(Benny Bastiandi/N-3)
12/10/2016 02:40
Perihnya Jadi Guru Honorer di Sukabumi
(MI/BENNY BASTIANDY)

HERIYANTO tidak bisa menahan tangis saat mengungkapkan persoalan yang membelit para guru honorer di depan sejumlah anggota DPRD di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (10/10). Ketua Forum Honorer Indonesia Korda Kota Sukabumi itu, dengan ditemani ratusan guru honorer lain, mengungkapkan aspirasi dan unek-unek dengan penuh emosional. Semua yang hadir diam. Sejumlah guru honorer perempuan ada yang ikut menitikkan air mata. Ketua PGRI Kota Sukabumi Dudung Nurullah Koswara yang duduk di samping Heriyanto berupaya menenangkannya.

“Dari dulu saya tidak diberikan kejelasan kapan akan diangkat menjadi PNS. Teman-teman yang lain pun sama. Kami hanya ‘di-PHP’ (diberikan harapan palsu) terus,” kata Heriyanto. Ia merasakan betul tidak adanya keberpihakan pemerintah terhadap nasib guru honorer. Ia pun pernah merasakan mendapatkan honorarium sebesar Rp25 ribu sehingga hampir dua tahun pernah tinggal di tempat tak layak.

“Sejak 1996 saya menjadi guru honorer. Dulu saya pernah nyambi jadi tukang ojek, tukang parkir, penjaga sekolah, dan pekerjaan lainnya. Ini semata-mata untuk bertahan hidup karena nasib kami tidak pernah mendapatkan perhatian,” jelasnya. Nasib Heryanto tidak pernah berubah selama 20 tahun ini. Sebagai guru honorer, tidak pernah ada peningkatan pendapatan.

Meskipun sekarang ini dia mendapatkan honor Rp600 ribu, infasi yang tinggi menyebabkan penghasilannya tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Saya tak ingin yang dialami dulu tak dirasakan teman-teman sesama guru honorer sekarang,” ujar guru honorer di SDN I Benteng, Kota Sukabumi itu. Ayah dua anak dan satu cucu itu memiliki kemampuan kepramukaan.Seusai mengajar di sekolah, ia melatih pramuka di sejumlah sekolah.

“Tapi saya tetap semangat meskipun dulu perjuangan sangat perih. Hampir enam tahun saya pernah nyambi mengojek,” jelasnya. Kedatangannya bersama ratusan guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Indonesia Korda Kota Sukabumi ingin memperjuangkan nasib hampir 2000-an guru honorer. Tuntutannya pun tak muluk-muluk, yakni kejelasan status, peningkatan kesejahteraan, jaminan sosial, dan tidak adanya lagi kesenjangan. (Benny Bastiandi/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya