Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Stok Tipis, Harga Cabai Mulai Bergejolak

Yose Hendra
12/10/2016 02:15
Stok Tipis, Harga Cabai Mulai Bergejolak
(ANTARA FOTO/Ivan Pramana Putra)

HARGA cabai di sejumlah daerah mulai bergejolak. Rata-rata harga komoditas bumbu dapur itu terus melambung. Seperti di Kota Padang, Sumatra Barat, harga cabai merah di pasar tradisional saat ini mencapai Rp60 ribu per kilogram. “Penyebabnya, pasokan cabai dari Jawa berkurang. Dalam empat hari terakhir hanya 16 ton per hari. Pada kondisi normal pasokan cabai dari Jawa bisa 20 ton-24 ton per hari dengan harga jual sekitar Rp28 ribu per kilogram,” kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatra Barat, Zaimar, Selasa (11/10).

Minimnya pasokan itu menyebabkan para pedagang menaikkan harga cabai cukup tinggi. “Padahal kekurangan pasokan hanya sekitar 4 ton,” tukasnya. Data Badan Pusat Statistik Sumbar, komoditas cabai menyumbang inflasi September sebesar 0,51% untuk Kota Padang. Berkurangnya pasokan cabai dari Jawa karena adanya bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah sentra penghasil cabai. Pengiriman pasokan cabai ke Padang juga terganggu.

Tingginya harga cabai juga terjadi di sejumlah pasar ­tradisional di Provinsi Bengkulu. Saat ini harga cabai dari Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram. Cik Nur, pedagang cabai di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, mengatakan tingginya harga cabai karena musim hujan. “Pasokan cabai dari sentra di Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, dan Lampung belum normal. Harga cabai kembali naik dari Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram. Saat ini sepi pembeli,” kata dia.
Di Cirebon, Jawa Barat, harga cabai merah juga naik cukup tinggi dari Rp28 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram. “Harga itu sudah dua hari bertahan,” kata Ilah, pedagang cabai di Pasar Pagi Kota Cirebon,Selasa (11/10) .

Tingginya harga cabai dipicu hujan terus-menerus sehingga tanaman tersebut cepat membusuk. Bahkan, ada lahan cabai yang terendam banjir. Ketua Kelompok Tani Cabai Merah Sinar Jaya, Desa/Kecamat­an Greged, Kabupaten Cirebon, Hatta mengakui hujan merupakan musuh bagi tanaman cabai, terutama cabai merah. “Selain cabai cepat membusuk, hama tanaman juga semakin banyak menyerang. Wajar kalau harganya naik,” ujar Hatta.

Konsumsi tinggi
Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Bangka Belitung menyebutkan konsumsi cabai di wilayah itu selama setahun mencapai 100 ribu ton. Kepala BKP Provinsi Bangka Belitung, Ahmad Damiri, mengatakan tingginya konsumsi cabai membuat harga cabai ikut tinggi. “Konsumsi cabai di Bangka Belitung luar biasa tinggi dalam setahun,” kata Ahmad Damiri. Stok cabai rawit dalam setahun hanya 23.983 ton dan cabai merah besar sebanyak 25.158 ton. Jumlah itu tidak mencukupi kebutuhan konsumsi cabai masyarakat Bangka Belitung yang berjumlah 1,3 juta jiwa. “Produktivitas cabai dari lahan seluas 4 hektare paling-paling hanya 20%, dan sisanya 80% kebutuhan cabai dipasok dari Jawa dan Sumatra,” terangnya. (UL/RF/MY/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya