Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
HUJAN deras yang mengguyur sejumlah daerah menyebabkan banjir, rusaknya infrastruktur, dan terendamnya ribuan rumah warga. Hujan yang mengguyur Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyebabkan Sungai Citanduy dan Citalahab meluap, Senin (10/10). Sekitar 3.000 rumah yang ada di bantaran sungai terendam. Banjir juga memicu longsor yang mengakibatkan jalan ambles, tepatnya di jalan nasional penghubung Jawa Barat dengan Jawa Tengah di Kota Banjar, dan jalan utama menuju Kabupaten Pangandaran.
Selain ambles, banjir memicu longsor yang menewaskan dua orang di Kabupaten Pangandaran. Dua korban bernama Iqbal, 7, warga Ciparakan, Kalipucang, dan Barjo, 53, warga Dusun Cirando, Desa Jatimulya, Kecamatan Langkap Lancar, Pangandaran, tewas tertimbun longsor pada Minggu (9/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar, Rusmawan, mengatakan jalan nasional tepatnya di Desa Ketapang, Kecamatan Purwaharja yang ambles berukuran panjang 16 meter dan lebar 15 meter.
Kendaraan dari Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar menuju Jawa Tengah bisa melalui jembatan baru alun-alun keluar ke arah Terminal Banjar menuju arah Parungsari. “Sedangkan dari Jawa Tengah, bisa melalui jalur Langen sari atau ke arah jembatan baru keluar Parungsari, Kota Banjar,” ujarnya. Dari Jawa Timur, banjir mengepung Kota Sidoarjo sejak Minggu (9/10) hingga kemarin belum surut. Sejumlah sekolah diliburkan akibat ruang kelas kebanjiran.
Banjir juga menggenangi sejumlah jalan protokol di Kabupaten Sidoarjo dengan ketinggian 30 cm. Pantauan Media Indonesia, banjir juga menggenangi RSUD Kabupaten Sidoarjo. Hujan deras selama empat jam menyebabkan ruang instalasi gawat darurat, sebagian ruang rawat inap, kantor administasi, dan sejumlah lorong rumah sakit terendam air. Banjir juga melanda empat kecamatan di Kabupaten Trenggalek sejak Minggu (9/10).
Sekitar 120 orang terpaksa diungsikan di Pos Bencana Alam Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan. Di Jawa Tengah, banjir seting gi 2 meter merendam ratusan rumah di Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowani, Kabupaten Grobogan. Meluapnya Sungai Renggong mengakibatkan 450 keluarga mengungsi dan ratusan hektare sawah terendam, puluhan ternak juga mati. Banjir di Desa Krawon, Kecamatan Gubug, Grobogan, itu mengakibatkan jalur Gubug hingga Kota Salatiga terputus.
Penyidikan
Pada bagian lain, Polda Jawa Barat (Jabar) telah menaikkan status penyelidikan bencana banjir bandang Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, dari tahap penyelidikan menjadi penyidikan. Banjir bandang itu diduga dilatarbelakangi adanya pelanggaran hukum dan korupsi yang berdampak pada kerusakan lingkungan. “Sudah masuk tahap penyidikan dengan menggunakan Undang-Undang Lingkungan Hidup,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (10/10).
Upaya hukum yang dilakukan Polda Jabar didukung Bupati Garut, Rudy Gunawan. Ia siap memberikan keterangan untuk membantu mengungkap kasus kejahatan lingkungan yang menewaskan 35 orang dan 18 orang hilang. “Saya siap bantu,” tegas Rudy. (Tim/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved