Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Memilih Adat ketimbang Politik

(Alexander P Taum/N-1)
11/10/2016 03:50
Memilih Adat ketimbang Politik
(Ilustrasi)

PULUHAN kerabat calon Wakil Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur, Yohanes Vianney Burin, Senin (10/10), berkumpul di makam ibunda Vian yang terletak di bilangan Eropaun, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Pertemuan kekerabatan itu dilakukan terkait dengan rencana anggota DPRD Lembata dua periode yang kerap disapa Vian itu untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Lembata pada 15 Februari 2017. Tidak sedikit anggota keluarga itu yang berkarier di jalur politik dan birokrasi, termasuk Wakil Ketua DPC PDIP Lembata Anton Pati Liman yang menginisiasi acara itu.

Anton mengaku sempat mengalami dilema terhadap peta politik lokal. Secara adat, Vian harus meminta restu dari pamannya, termasuk Anton, dalam menghadapi perebutan posisi pemimpin di daerah. Di sisi lain, Anton menyadari posisi sebagai pengurus PDIP mengharuskan dirinya mendukung kandidat yang berbeda. Penyebabnya, Vian yang maju sebagai calon wakil bupati, berpasangan dengan Herman Loli Wutun, diusung Partai Gerindra dan PKS. Sementara itu, PDIP yang bergandengan dengan PKB mengusung pasangan Wakil Bupati Lembata petahana Viktor Mado Watun yang berpasangan dengan Muhammad Nazir.

Apalagi, Pilkada Lembata 2017 juga akan diikuti Bupati petahana Eliaser Yentji Sunur yang berpasangan dengan Thomas Ola Langoday yang diusung Partai Golkar, Partai NasDem, PKPI, Partai Hanura, dan PPP. Pasangan lain ialah Lukas Lipatam Wita dan Ferdinand Leu yang didukung Partai Demokrat dan PAN. Selain itu, ada Tarsisia Hani Chandra-Linus Beseng dari jalur perseorangan.

Anton memutuskan mendukung putra dari saudara perempuannya yang sudah meninggal itu. "Saya harus memutuskan urusan politik dengan pertimbangan secara adat. Meminta restu dengan menuang tuak dan makan sirih pinang sebagai simbol berjalan bersama leluhur. Sebagai om (paman), saya minta kita semua dukung adik kita supaya kekerabatan tidak terganggu. Biasanya urusan politik merusak hubungan kekeluargaan," ujar Anton. Vian menyatakan tidak ada lagi perbedaan dukungan meskipun selama ini kerabatnya bermitra kerja dengan petahana. "Tidak ada masalah lagi. Kami jadi satu. Kan saya sendiri dari keluarga ini yang maju pilkada," ujar Vian.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya