Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BANJIR lumpur akibat hujan deras yang melanda Trenggalek, Jawa Timur, selama 23 jam melumpuhkan jalur lingkar Kota Trenggalek yang antara lain menghubungkan dengan Kota Tulungagung. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Joko Rusianto, Minggu (9/10), menyebut kawasan banjir berlumpur terparah terjadi di jalur bus, tepatnya di sepanjang Jalan Raya Kanjeng Jimat. Jalur itu bahkan ditutup sejak Sabtu (8/10) malam. Banjir lumpur menutupi ruas jalan sepanjang 100 meter dengan ketebalan sekitar 30 sentimeter. Setelah hampir enam jam dilakukan kerja bakti massal, kata Kasi Kesiapsiagaan BPBD Trenggalek Yani Purwanto, ruas jalan itu kembali bisa dibuka.
"Sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB, tim gabungan dari BPBD, TNI, kepolisian, Satpol PP, dan masyarakat membersihkan sisa lumpur dibantu dua alat berat," kata Yani. Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak menjelaskan, banjir terjadi akibat Jembatan Kucur tersumbat sedimen lumpur dan sampah kayu hutan yang terbawa arus air sungai. Ia memastikan tidak ada faktor kerusakan hutan di sekitar lokasi karena vegetasi hutan pinus di sisi utara Jalan Raya Kanjeng Jimat dalam kondisi baik. Bahu jalan di ruas jalan nasional penghubung Bandung (Jawa Barat)-Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta) di Desa Ciporos, Kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, ambles akibat hujan deras yang mengguyur.
Selain itu, di sejumlah titik jalan di jalur tengah penghubung Brebes-Banyumas hingga Ajibarang juga mulai berlubang. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Jateng wilayah Wangon, Banyumas, hingga perbatasan Jateng-Jabar Eddy Syahputra memastikan segera memperbaiki kerusakan. "Kami segera memperbaiki. Jangan sampai amblesan melebar, apalagi sampai mengganggu arus lalu lintas Jateng-Jabar."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved