Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SUDAH dua bulan terakhir harga buah tomat di Provinsi Aceh bertahan anjlok. Akibatnya, ketika musim panen raya, petani membiarkan buah tersebut membusuk di pohon dan tidak memanennya.
Selain itu, sebagian tomat yang tidak laku dijual setelah dipanen, dibiarkan begitu saja. Pasalnya, selain harga terlalu murah, permintaan konsumen juga lamban.
Hal ini membuat petani di provinsi paling ujung barat Indonesia itu semakin resah dan hilang bergairah. Mereka tidak tahu kepada siapa menyampaikan keluhannya yang terus dirundung kerugian.
Husni, petani tomat di Kemukiman Lhok Kaju, Kecamatan Indraya, Kabupaten Pidie, kepada Media Indonesia, Senin (21/10) mengatakan, harga tomat lokal di tingkat petani ke pedagang berkisar 1.500 hingga Rp2.000/kg. Harga tersebut masih sama dari dua bulan lalu.
"Ada di antara kami sudah dua kali panen berturut-turut, harganya masih Rp2.000 per kilogram. Padahal usaha untuk bangkit tidak kendur. Sayangnya seperti terbiarkan kondisi pasar seperti ini. Kami pun tidak tahu harus mengadu kepada siapa yang mau peduli kondisi ini," tutur Husni.
Sebagian petani tomat membiarkan saja buah tomat segar di batangnya. Apa lagi ada di antara petani tomat itu sudah dua kali musim panen jatuh harga.
Adapun harga tomat pasokan dari luar daerah seperti tomat Brastagi Sumatera Utara, harganya berkisar Rp6.000 - Rp7.000 per kilogram. Harga demikian juga sudah berlangsung sekitar dua bulan terakhir. (N-2)
TIADA perbuatan paling indah, kecuali berpuasa A'syura dan menyantuni anak yatim serta bersedekah kepada orang miskin di Hari A'syura, 10 Muharram 1447 H.
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlangsung. Sejak tiga pekan terakhir hingga, Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda pasokan gas tersebut membaik.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Hal itu mengundang perhatian publik, apakah ada permainan pasar atau kebijakan PT Pertamina mengurangi pasokan bahan bakar gas bersubsidi itu untuk masyarakat.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved