Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Harga Tomat Terus Anjlok, Petani di Aceh Resah

Abdullah Amiruddin Reubee
21/10/2024 22:49
Harga Tomat Terus Anjlok, Petani di Aceh Resah
Seorang petani memeriksa buah tomat di kebunnya. Petani di Aceh resah lantaran harga tomat terus anjlok.(MI/Amiruddin Abdullah Reubie)

 

SUDAH dua bulan terakhir harga buah tomat di Provinsi Aceh bertahan anjlok. Akibatnya, ketika musim panen raya, petani membiarkan buah tersebut membusuk di pohon dan tidak memanennya.

Selain itu, sebagian tomat yang tidak laku dijual setelah dipanen, dibiarkan begitu saja. Pasalnya, selain harga terlalu murah, permintaan konsumen juga lamban.

Hal ini membuat petani di provinsi paling ujung barat Indonesia itu semakin resah dan hilang bergairah. Mereka tidak tahu kepada siapa menyampaikan keluhannya yang terus dirundung kerugian.

Husni, petani tomat di Kemukiman Lhok Kaju, Kecamatan Indraya, Kabupaten Pidie, kepada Media Indonesia, Senin (21/10) mengatakan, harga tomat lokal di tingkat petani ke pedagang berkisar 1.500 hingga Rp2.000/kg. Harga tersebut masih sama dari dua bulan lalu.

"Ada di antara kami sudah dua kali panen berturut-turut, harganya masih Rp2.000 per kilogram. Padahal usaha untuk bangkit tidak kendur. Sayangnya seperti terbiarkan kondisi pasar seperti ini. Kami pun tidak tahu harus mengadu kepada siapa yang mau peduli kondisi ini," tutur Husni.

Sebagian petani tomat membiarkan saja buah tomat segar di batangnya. Apa lagi ada di antara petani tomat itu sudah dua kali musim panen jatuh harga.

Adapun harga tomat pasokan dari luar daerah seperti tomat Brastagi Sumatera Utara, harganya berkisar Rp6.000 - Rp7.000 per kilogram. Harga demikian juga sudah berlangsung sekitar dua bulan terakhir. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya