Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Jenazah Santri Langitan Ditemukan

MI
09/10/2016 09:16
Jenazah Santri Langitan Ditemukan
(Antara/Aguk Sudarmojo)

JENAZAH santri Pondok pesantren Langitan yang menjadi korban perahu tenggelam, ditemukan di lokasi berbeda. Satu jenazah santri ditemukan dalam radius 1,8 km dari lokasi kejadian di perairan Bengawan Solo di Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Dua jenazah lain ditemukan berdekatan, sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Jenazah lainnya ditemukan di dekat Jembatan Babat, penghubung Tuban bagian utara.
Hingga malam kemarin, telah ditemukan enam jenazah santri, sedangkan satu santri masih dalam pencarian.

“Jasad langsung dievakuasi ke Puskesmas Karang Kembang, Lamongan, untuk diautopsi,” ujar Kooordinator Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sukirno, kepada Media Indonesia.

Tiga jenazah yang identitas mereka telah diketahui ialah Barikly Amri, 12, asal Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Risky Nur Habib, 15, asal Deli Serdang, Sumatra Utara, dan Mohamad Afiq Fadhil, 19, asal Desa Bula-kamba, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.

Sementara itu, tiga jenazah yang sudah ditemukan masih diidentifikasi berdasarkan empat nama korban, yakni Abdullah Umar, 15, M Lujianid Dani, 13, asal Gresik, M Muksin, 16, asal Surabaya, Mambrur, 18, asal Bojonegoro.

Sejak kemarin pagi, upaya pencarian lanjutan dilakukan tim SAR gabungan untuk menemukan tujuh santri itu.

Tim gabungan terdiri atas tim SAR BPBD Kabupaten Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Gresik, Basarnas, serta Polisi Air menyisir sungai hingga radius 3 km dari lokasi kejadian.

“Kemarin dilakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian di Desa Widang hingga radius 1 km ke arah hilir. Hari kedua ini sampai hilir di Bendung Gerak Desa Simorejo,” kata Sukirno.

Puluhan santri Ponpes La­ngitan pun terlihat di lokasi pencarian. Dengan bekal rompi pelampung Basarnas, mereka turut menyisir pinggiran sungai demi mencari ketujuh kawan mereka sejak pagi.

Pencarian hari kedua itu dihentikan sementara pukul 17.00. Ribuan santri Ponpes Langitan menggelar doa bersama agar santri hilang segera ditemukan.

Musibah itu terjadi Jumat (7/10) pagi ketika 25 santri menumpang perahu untuk menyeberangi Bengawan Solo dari titik dekat ponpes di Desa Widang ke titik pemberhentian di dekat Pasar Babat, Dusun Bubulan, Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Diduga, perahu tenggelam akibat kelebihan muatan. Sebanyak 18 santri dapat diselamatkan. (YK/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya