Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BLANGKO kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e) di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami kelangkaan, termasuk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Hal itu diakui Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadis Dukcapil) Kota Makassar, Nielam Palamba, Selasa (4/10).
"Blangko e-KTP sangat terbatas. Kami hanya mampu mencetak KTP bagi warga yang sudah melakukan perekaman hingga awal Agustus 2016 lalu. Blangko yang kami terima dari Direktorat Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri sudah tidak ada, sehingga sejak kemarin, warga yang lakukan perekaman diberi surat keterangan sebagai pengganti sementara KTP," urai Nielam.
Saat ini, Makassar hanya menyisakan sekitar 2.000 blangko KTP-e, itu diperuntukkan bagi warga yang sudah melakukan perekaman sebelum Agustus.
"Itu pun sebenarnya tidak cukup, karena yang melakukan perekaman lebih banyak dari itu," kata Nielma.
Menurut Nielam, sampai saat ini, warga Makassar masih antusias melakukan perekaman KTP-e, baik itu di Kantor Dukcapil maupun di kantor-kantor kecamatan mereka berdomisili.
"Untuk perekaman e-KTP sendiri, pihak Pemerintah Pusat melakukan perpanjangan sampai pertengahan tahun depan. Alasannya, memberi kesempatan lagi pada warga yang belum melakukan perekaman e-KTP," lanjut Nielma.
Ia juga menambahkan, hingga Oktober, masih ada sekitar 50 ribuan warga Kota Makassar yang belummelakukan perekaman KTP-e. "Kita berharap bisa segera melakukan perekaman. Karena kami juga selalu berkoordinasi dengan pusat untuk terus meminta blangko e-KTP," tegasnya.
Saat ini, jumlah penduduk Kota Makassar sekitar 1,7 juta jiwa. Adapun warga yang wajib KTP atau berusia di atas 17 tahun sekitar 1,2 juta jiwa. Saat ini, warga yang sudah melakukan perekaman sudah 1.150.000 jiwa, sehingga masih ada sekitar 50 ribuan warga yang belum melakukan perekaman.
"Dari 50 ribuan tersebut, bisa saja ada yang kemungkinan sudah meninggal dunia tapi belum dilaporkan. Ada juga yang pindah, dan juga tidak melapor, serta ada juga yang datanya ganda. Ini yang terus dibenahi," pungkas Nielma. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved