Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
GUNUNG Iya di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan dalam status waspada.
"Sesuai saran Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi, kami diminta melakukan sosialisasi agar masyarakat tetap tenang dan tidak mendekat ke kawah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadeus, Senin (3/10).
Status Gunung Iya ditingkatkan dari normal ke waspada sejak 29 September 2016 pukul 19.00 Wita setelah terjadi peningkatkan aktivitas kegempaan selama 1-28 September sebanyak 44 gempa terdiri atas delapan gempa vulkanik dalam, lima gempa tektonik lokal, dan 31 gempa tektonik jauh.
Aktivitas kegempaan meningkat lagi hingga 17 gempa vulkanik dalam dan tujuh kali gempa tektonik lokal pada 29 September. Namun secara visual, tidak terlihat adanya perubahan warna, tinggi, dan tekanan asap solfatara.
Dalam kurun tiga bulan terakhir, warna asap solfatara putih tipis dengan ketinggian sekitar 50-150 meter di atas kawah dan tekanan gas lemah.
Selain sosialisasi, menurut Tini, pihaknya juga menyiapkan peralatan guna mengantisipasi jika terjadi letusan dan warga diungsikan. Peralatan yang disiapkan antara lain tenda, makanan siap saji, tikar, dan selimut.
Potensi bahaya gunung setinggi 637 meter di atas permukaan laut itu sejauh dua kilometer dari kawah, sedangkan potensi rawan aliran lahar, hujan abu, dan lontaran batu sejauh lima kilometer.
Tidak jauh dari kaki Egon terdapat Bandara Haji Aroeboesman dan Kota Ende. Gunung Iya meletus terakhir pada 27 Januari 1969.
Menurut Tini, petugas BPBD terus berkoordinasi dengan pos pengamat Gunung Api Iya guna mengikuti perkembangan aktivitas gunung tersebut. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved