Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DIMAS Kanjeng Taat Pribadi, pengasuh padepokan di Desa Sumber Cengkelek, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, diduga ialah otak pembunuhan terhadap Ismail dan Abdul Gani pada 2015 lalu. Kedua korban yang merupakan santri di padepokan Dimas ditemukan di Wonogiri dan Situbondo dalam keadaan tewas. “Keterlibatan Dimas diakui 10 pelaku pembunuhan yang sudah ditangkap lebih dulu. Dimas diduga kuat berperan sebagai otak pembunuhan,” papar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, kemarin.
Dimas Kanjeng ditangkap Polda Jawa Timur, Selasa (22/9), dengan melibatkan 600 anggota polisi, karena tersangka memiliki santri yang sangat setia dan menyanjungnya. Kedua korban diduga dibunuh karena hendak membongkar praktik penipuan bermodus penggandaan uang yang dilakukan Dimas.
Selain polisi yang menyidik Dimas dengan pasal pembunuhan, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Probolinggo pun mulai menyelidiki ajaran yang disebarkannya di padepokan.
Ketua Komisi Fatwa MUI Probolinggo mengaku sudah dua tahun terakhir melakukan penyelidikan secara diam-diam di padepokan Dimas Kanjeng. “Ada penyimpangan yang tidak sesuai Alquran dan Hadis. Kami sudah mengoordinasikan itu dengan Polres Probolinggo,” paparnya.
Meski tidak memeriksa kasus pembunuhan, Kapolres Probolinggo AKB Arman Asmara Syarifudin mengaku tengah menyelidiki kasus penggandaan uang yang dilakukan Dimas. “Kami sudah membuka posko pengaduan untuk warga yang merasa dirugikan penipuan penggandaan uang di padepokan Dimas Kanjeng.” (AB/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved