Taruna STIP Tewas, Keluarga Korban Harap Kasus tidak Mandek

MAHASISWA taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rastika, 19, tewas akibat dianiaya seniornya yang kini menjadi tersangka, Tegar Rafi Sanjaya (TRS), pada Jumat, 3 Mei 2024. Rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, masih terus didatangi kerabat dan teman korban.

Puluhan bunga papan ucapan belasungkawa berjejer sekitar 25 meter dari jalan raya hingga rumah duka. Tampak di antaranya dari menteri perhubungan serta civitas dan alumni STIP dari berbagai daerah.

Hingga hari ini orangtua korban belum sepenuhnya pulih dari rasa kehilangan putra sulung harapan keluarga ini. Paman korban, I Nyoman Budiarta, mengatakan kasus ini harus diusut tuntas dan tersangka harus mendapat hukuman setimpal.

Baca juga : Kasus Kematian Mahasiswa STIP, Kuasa Hukum Korban Yakin Ada Tersangka Lain

Budiarta meminta pihak kepolisian dan pihak kampus tidak hanya melakukan pemrosesan kasusnya setengah-setengah karena viral, tetapi setelah itu hilang. Ia mengatakan komunikasi dengan pihak kampus STIP Cilincing sudah dilakukan saat penjemputan jenazah korban di Jakarta. 

Namun selanjutnya belum ada komnikasi lagi. Meskipun demikian, katanya, perwakilan kampus sudah berada di Denpasar.

Dari pihak kepolisian terkait hasil autopsi juga belum ada kabar. Masalah hukum sudah diserahkan kepada pengacara dari korban.

"Saat ini keluarga di Bali fokus mempersiapkan pengabenan yang akan berlangsung pada Jumat 10 Mei 2024," ujar I Nyoman Budiarta.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku prihatin dengan kasus kekerasan di STIP yang menyebabkan taruna asal Bali tewas di tangan seniornya. Ia mengaku pihaknya telah melakukan upaya penegakan hukum terkait kasus ini. (Z-2)